Jakarta, CNN Indonesia -- Rivalitas antara manajer
Manchester City Pep Guardiola dengan
Jose Mourinho tidak menghalangi mantan pelatih Barcelona itu untuk bersimpati atas pemecatan yang dilakukan
Manchester United kepada Mou.
Usai mengantarkan Man City melewati babak perempat final Piala Liga dengan mengalahkan Leicester City, Rabu (19/12) dini hari waktu Indonesia barat, Guardiola turut mengomentari pemecatan Mourinho dari Old Trafford.
"Saat hal itu terjadi saya merasa turut bersedih atas hal yang menimpa manajer. Saat situasinya tidak baik, kami sendiri. Saya dekat dengan mereka. Dalam sepak bola hal itu bisa terjadi, tapi ketika hasilnya tidak bagus maka Anda bisa dipecat," ujar Guardiola dikutip dari SkySports.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu dia tidak memerlukan saya, dia sangat kuat. Saya berharap dia mendapat yang terbaik dan semoga dia segera kembali," sambung pelatih yang juga pernah berduel dengan Mourinho di La Liga.
 Pep Guardiola dan Jose Mourinho sudah sering bertemu sejak melatih di La Liga. (AFP PHOTO / DOMINIQUE FAGET) |
Guardiola dan Mourinho sama-sama menangani klub asal Manchester sejak musim 2016/2017. Berbeda dengan Mourinho yang langsung mengantar Man United meraih tiga gelar di musim perdana, Guardiola baru memberi trofi Liga Primer dan Piala Liga untuk Man City pada musim kedua.
Pada awal musim ketiga, Guardiola berhasil mempertahankan performa tim dan Man City kini masih berada di papan atas bersaing dengan Liverpool untuk memperebutkan gelar juara.
Dalam upaya mempertahankan Piala Liga, Guardiola memuji skuat muda Man City yang berhasil melewati adangan Leicester.
"Ini adalah laga yang sulit. Selalu sulit berlaga di sini. Kami bermain dengan Kevin [de Bruyne] dan Sergio [Aguero] yang tidak dapat bermain selama 90 menit dan dengan pemain yang masih berusia 17 tahun [Eric Garcia]. Kami menampilkan performa yang bagus," ucap Guardiola.
(nva/ptr)