Jakarta, CNN Indonesia -- Gelandang asal Prancis,
Paul Pogba, bangkit dari keterpurukan bersama
Manchester United. Berikut kunci sukses kebangkitan Pogba di bawah asuhan manajer
Ole Gunnar Solskjaer.
Pogba hanya mampu menciptakan tiga gol dan tiga assist dalam 14 pertandingan bersama Jose Mourinho. Sementara di bawah asuhan Solskjaer, mantan pemain Juventus itu sukses menciptakan empat gol dan tiga assist hanya dalam tiga pertandingan.
Pogba terlihat mulai membuktikan Man United tidak sia-sia mengeluarkan £89,2 juta untuk memboyongnya dari Juventus. Dikutip dari
Sportskeeda sedikitnya ada tiga alasan kebangkitan Pogba di Manchester United.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Diberikan Kebebasan Lebih untuk MenyerangSemasa kepemimpinan Mourinho, Pogba lebih sering bermain sebagai gelandang tengah yang lebih banyak bertugas menjaga pertahanan Manchester United. Posisi menyerang lebih dipercayakan Mourinho kepada pemain lain seperti Juan Mata dan Jesse Lingard.
 Paul Pogba mencetak empat gol dan tiga assist dalam tiga laga terakhir. (Action Images via Reuters/Jason Cairnduff) |
Namun, di bawah Solskjaer Pobga lebih dibebaskan untuk menyerang dengan posisinya sebagai gelandang serang dan hasilnya bisa langsung terlihat. Posisi gelandang bertahan yang dulunya ditempati Pogba kini diisi Nemanja Matic dan Ander Herrera yang membuat Pogba tidak perlu khawatir untuk mundur dan bertahan.
Saat ini Pogba layaknya jimat buat Manchester United lantaran ia selalu memainkan peran penting hampir di setiap serangan yang dibuat The Reds Devil. Ia bebas berkeliaran di setengah lapangan dan bebas untuk membantu lini serang sambil mencoba mencari peluang untuk mencetak gol.
2. Lebih Sering Masuk ke Kotak Penalti LawanPobga terlihat lebih sering masuk ke kotak penalti lawan. Termasuk saat Manchester United melawan Bournemouth di Liga Primer Inggris, Minggu (30/12), di mana ia sering masuk ke posisi terbaik untuk mencetak dua gol ke gawang lawan.
 Paul Pogba bermain lebih bebas bersama Ole Gunnar Solskjaer. (REUTERS/David Klein) |
Gol pertama pemain 27 tahun itu tercipta ketika ia merentangkan kakinya untuk memanfaatkan umpan silang dari Marcus Rashford. Sedangkan gol kedua dibuat melalui tandukan setelah ia berada di posisi yang tepat pada waktu yang tepat.
3. Bertahan di Waktu yang TepatPogba tidak pernah membatasi dirinya untuk mencetak gol. Ia juga sering kembali ke posisi bertahan setelah Manchester United memimpin perolehan gol saat menghadapi Bournemouth.
Terkadang Pogba juga bermain sebagai gelandang
box to box dan turun ke kotak penalti sendiri untuk menggagalkan serangan lawan.
(har/ttf/ptr)