ANALISIS

Menang atau Lempar Handuk di Man City vs Arsenal

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Feb 2019 09:10 WIB
Manchester City berada di batas terakhir tidak boleh kembali melakukan kesalahan. Kekalahan di Man City vs Arsenal bisa membuat Liverpool semakin di atas angin.
Manchester City akan menjamu Arsenal di Liga Inggris akhir pekan ini. (Reuters/Carl Recine)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kekalahan menjadi hal terakhir yang diinginkan Manchester City saat menjamu Arsenal di Stadion Etihad pada lanjutan Liga Inggris, Minggu (3/2). Kekalahan bisa membuat Man City lempar handuk pada perebutan gelar juara.

Man City terbilang beruntung pada pekan ke-24 Liga Inggris. Kekalahan dari Newcastle United tidak diikuti dengan kemenangan Liverpool atas Leicester City. Man City patut berterima kasih kepada Leicester yang menahan imbang Liverpool 1-1.

Kekalahan dari Newcastle dan hasil imbang yang didapat Liverpool membuat Man City untuk sementara bisa bernapas lega. Pasalnya, tim besutan Pep Guardiola itu kini hanya tertinggal lima poin dari Liverpool.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasi akan lebih buruk jika Man City kembali kalah saat menjamu Arsenal dan Liverpool sukses mengalahkan West Ham United, Selasa (5/2) dini hari WIB, pada pekan ke-25 Liga Inggris. Jika itu yang terjadi maka Man City akan tertinggal delapan poin dari Liverpool.

Manchester City tertinggal lima poin dari Liverpool di Liga Inggris.Manchester City tertinggal lima poin dari Liverpool di Liga Inggris. (REUTERS/Carl Recine)
Bukan hanya tertinggal delapan poin dari Liverpool, Man City juga bisa digeser Tottenham Hotspur di posisi dua klasemen Liga Inggris. Tottenham akan menghadapi Newcastle akhir pekan ini.

Liga Inggris memang masih menyisakan 14 pertandingan, tapi tertinggal delapan poin dari Liverpool sama saja Man City melempar handuk atau menyerah dalam perebutan gelar. Terlebih Liverpool terus menunjukkan permainan yang konsisten sepanjang musim ini.

Bukan tugas mudah bagi Guardiola untuk mengembalikan semangat David Silva dan kawan-kawan setelah kalah dari Newcastle. Pasalnya, kekalahan dari The Magpies terbilang kasus yang aneh bagi Man City.

Sekadar mengingatkan, Man City datang ke markas Newcastle setelah meraih delapan kemenangan beruntun dan mencetak 33 gol di sepanjang Januari 2019. Juara bertahan Liga Inggris itu juga kembali memiliki kekuatan penuh setelah Kevin De Bruyne bisa menunjukkan performa terbaiknya.

Pep Guardiola harus mengembalikan permainan Man City yang sesungguhnya.Pep Guardiola harus mengembalikan permainan Man City yang sesungguhnya. (REUTERS/Phil Noble)
Jika melihat statistik pertandingan Man City seharusnya bisa meraih kemenangan setelah memiliki 70 persen penguasaan bola. Terlebih setelah Sergio Aguero sudah mampu membawa Man City unggul saat laga baru berjalan 24 detik.

Permainan Berantakan

Setelah gol Aguero, penguasaan bola Man City menjadi sia-sia. Dua winger Man City, Raheem Sterling dan Leroy Sane, tidak mampu berbuat banyak menghadapi tiga bek tengah Newcastle, Fabian Schar, Jamal Lascelles, dan Florian Lejeune.

Pada dasarnya Newcastle hanya menunggu di belakang dan mengandalkan serangan balik, sambil berharap Man City melakukan kesalahan. Memastikan membuat para gelandang Man City frustrasi dan memenangi perebutan bola kedua juga menjadi kunci kemenangan Newcastle.

Usai laga di St James Park, Guardiola menyadari permainan Man City berantakan saat dikalahkan Newcastle. Layaknya komidi putar, Man City bermain di lini tengah tanpa arah dan hanya terus mengumpan bola tanpa melakukan penyelesaian akhir yang sempurna. Padahal di sepuluh pertandingan sebelumnya Man City terlihat dengan mudah mencetak gol, termasuk saat menang 7-0 atas Rotherham dan 9-0 atas Burton Albion.

Jika ingin mempertahankan gelar Liga Inggris, Man City tidak bisa kehilangan arah di momen penting seperti hampir di sepertiga sisa musim saat ini. Man City tidak bisa meraih delapan kemenangan dan mencetak 33 gol kemudian berhenti bermain sebagai tim seperti saat melawan Newcastle.

Arsenal lawan yang lebih tangguh bagi Man City daripada Newcastle.Arsenal lawan yang lebih tangguh bagi Man City daripada Newcastle. (REUTERS/Hannah Mckay)
Arsenal di atas kertas lawan yang lebih berat bagi Man City ketimbang Newcastle. Meski kerap tidak konsisten, The Gunners sedang dalam kepercayaan diri tinggi setelah menang 2-1 atas Cardiff City.

Satu-satunya hal yang membuat pendukung Man City bisa sedikit bernapas lega adalah Arsenal punya rekor buruk jika bertandang ke Stadion Etihad dengan meraih dua kemenangan dalam 11 kunjungan terakhir. Unai Emery juga tidak pernah mampu meraih kemenangan atas Guardiola dari 11 pertemuan (7 kalah dan 4 imbang).

Man City juga tidak pernah kebobolan di kandang sejak Roberto Firmino membobol gawang Ederson Moraes pada 3 Januari lalu dan mencetak 25 gol sejak saat itu.

Man City kini berada di batas terakhir tidak kembali melakukan kesalahan. Kekalahan dari Arsenal dan kemenangan Liverpool bisa menjadi momen penting penentuan gelar juara Liga Inggris musim ini. Defisit delapan poin bisa terlalu berat untuk dikejar Man City.

Jika melihat jadwal di kompetisi lainnya, Man City berpeluang membagi fokus lebih panjang karena akan menghadapi Schalke 04 di babak 16 besar Liga Champions, sedangkan Liverpool akan melawan Bayern Munchen.

Sebisa mungkin Man City harus mendekatkan diri dengan Liverpool untuk menjaga peluang menjadi juara Liga Inggris, karena jika Liverpool sudah tersingkir dari Liga Champions, maka laju The Reds kemungkinan besar akan semakin sulit dibendung. (har/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER