Perbasasi Janji Bantu Dana untuk Tim Bisbol Putri

CNN Indonesia
Senin, 04 Mar 2019 16:26 WIB
Perbasasi berjanji akan turut memberikan sumbangan dana bagi keberangkatan tim bisbol putri ke Australia, 15-20 April mendatang.
Perbasasi berjanji bakal memberi bantuan untuk tim bisbol putri Indonesia. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (Perbasasi) Andika Monoarfa bakal memberi bantuan dana untuk Timnas Bisbol Putri yang akan berkompetisi dalam U-15 Australian Youth Women's Baseball Championship 2019 di Canberra pada 15-20 April mendatang.

Andika bersama jajaran pimpinan Perbasasi memenuhi panggilan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Imam Nahrawi di Kemenpora pada Senin (4/3), untuk menjelaskan sebab timnas bisbol putri U-15 kesulitan cari dana untuk berkompetisi di turnamen usia dini tersebut. Usai pertemuan tersebut, ia berjanji akan memberikan bantuan dana untuk memperingan beban tim itu.

Akan tetapi, Andika enggan membeberkan jumlah dana yang akan ia sumbangkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang ini dukungan [dana] partisipasi pemerintah dan federasi, termasuk amal soleh. Nah itu urusan kami dengan Tuhan, jangan ditanya. Karena sekali lagi, yang paling penting partisipasinya lengkap," kata Andika kepada para awak media.

"Sebenarnya tanpa kami [Perbasasi dan Kemenpora] rapat pun, mereka tetap berangkat juga. Memang biasanya federasi kalau untuk [kompetisi] anak-anak usia dini, kami menyumbang hanya jersey/pakaian tanding, bola, peralatan tanding, dan lain sebagainya lalu kami lepas secara resmi dimana ada acara cium bendera. Hanya itu, tidak ada bantuan lain," ucapnya menambahkan.

Sebelumnya, kabar mengenai timnas bisbol putri Indonesia yang mengalami kesulitan dana viral di dunia maya. Hal itu diketahui dari informasi yang beredar di media sosial lewat akun @baseballputri pada Minggu (3/3).

"Nah maksud adik-adik ini, mereka membuat viral dan lain sebagainya itu sekali lagi tidak ada maksud yang aneh-aneh sebenarnya. Sangat positif, mereka itu mau berangkat tapi mencari dukungan rekan-rekan yang lain dan tidak mau membebankan terlalu banyak orang tuanya. Sekarang alhamdulillah ada berita seperti itu [viral], ya alhamdulillah tidak disangka malah dibantu [Perbasasi dan Kemenpora]," ucap Andika.

"Jadi memang penting sekali partisipasi dari masyarakat. Saya pribadi juga ikut bantu walau tidak besar, pengurus yang lain juga bantu, dari awal yang bentuk ini juga penasehat kami. Sekarang lengkap: partisipasi dari orang tua ada, dari federasi ada yang akan membantu kelancaran mengurus visa dan lain sebagainya, dari masyarakat, dan pemerintah," katanya melanjutkan.
Tim Bisbol putri akan mengikuti turnamen di Canberra.Tim Bisbol putri akan mengikuti turnamen di Canberra. (Dok.Timnnas Bisbol Putri Indonesia)
Tim bisbol putri memerlukan dana Rp982 juta yang diperuntukkan untuk 22 pemain, dua pelatih, dan juga ofisial selama mengikuti turnamen di Australia. Skuat tim yang ikut di turnamen ini berusia 13-16 tahun.

"Kenapa butuh biaya besar? Kalau timnas kami berangkat hanya 25 orang. Kalau usia dini, berangkat minimal 100 orang karena ada orang tua/saudara yang ikut," sambung Andika.

Hingga berita ini dibuat, Timnas Bisbol Putri Indonesia sudah berhasil mengumpulkan Rp12.233.546 lewat situs kitabisa.com (https://www.kitabisa.com/baseballputri)

Pengakuan Perbasasi Soal Tim Bisbol Putri

Andika menjelaskan sebab nomor pertandingan bisbol putri belum mendapat pengakuan dari Perbasasi maupun Kemenpora.

"Kenapa belum diakui? Kami belum pernah mempertandingkan dan belum pernah ada namanya tim bisbol putri, belum ada. Yang ada softball [putri]," ujar Andika.

"Kami sedang membina mereka [usia dini bisbol putri], untuk ada timnya dari yang sebelumnya tidak ada. Yang jelas, kalimat bahwa mereka belum diakui itu 1000 persen betul. Kenapa? Karena untuk bisa mengakui sebuah nomor pertandingan/disiplin baru dalam olahraga, itu panjang runtutannya," ujarnya kembali.

Di Perbasasi, lanjut Andika,nomor pertandingan yang sudah dikenal adalah bisbol putra, softball putra dan putri. Ia mengatakan nomor-nomor tersebut sudah dipertandingkan dan dilaporkan ke Kemenpora.

"Tapi kalau bisbol putri, di dunia saja belum banyak. Itu olahraga yang baru saja diperkenalkan ulang oleh federasi internasional. Jadi mereka memang belum diakui, tapi bukan berarti pemerintah dan federasi tidak memperhatikan mereka," tutur dia.

"Kami belum mengakui karena: Pertama, harus Mukernas. Saya harus kasih tahu ke semua provinsi, lobi KONI, dan lain sebagainya. Master plan-nya masih dalam proses," tuturnya lagi. (map/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER