Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap asal Indonesia
Dimas Ekky Pratama mengaku hanya mengenal enam sirkuit untuk gelaran
Moto2 musim 2019.
Dimas Ekky sangat bersemangat menyambut Moto2 2019. Musim ini pebalap 26 tahun itu akan bergabung dengan tim Idemitsu Honda Team Asia.
Di tim tersebut Dimas Ekky akan berduet dengan pebalap asal Asia Tenggara lainnya, Somkiat Chantra, dari Thailand.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Moto2 2019 Dimas Ekky berharap memiliki grafik peningkatan yang bagus di setiap serinya. Ia tidak berani sesumbar membicarakan target musim ini karena balapan di Moto2 tidak semudah yang diucapkan.
Menurut Dimas Ekky, musim 2019 tidak akan mudah untuk dijalani. Apalagi ia pun mengaku hanya baru mengenal enam sirkuit (seri) dari total 19 seri yang akan digelar.
"Yang saya tahu cuma [sirkuit di] Malaysia, Thailand, Spanyol, Valencia, Aragon, dan Catalonia. Sisanya saya harus adaptasi lagi," ujar Dimas.
Sirkuit Losail tempat menggelar Moto2 Qatar sebagai pembuka musim 2019, Minggu (10/3), bukan arena yang asing untuk Dimas Ekky. Tujuh tahun lalu itu Dimas Ekky finis di peringkat ke-13 dalam Asia Road Racing Championship.
 Dimas enggan muluk-muluk soal target di Moto2 2019. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni) |
"Saya tahunya sirkuit-sirkuit di Spanyol saja, Sepang tahu, Buriram juga tahu. Untuk Qatar saya terakhir [tampil] pada 2012, sudah lama juga. Untuk pengenalan sirkuit baru kalau tidak lewat permainan [konsol] atau YouTube," ucap Dimas.
"Setidaknya kami tahu corner seperti apa. Meskipun untuk detail antara lihat di video dengan di kenyataan agak beda," Dimas menambahkan.
Mengenai gambaran sirkuit yang paling sulit untuk ditaklukkan di Moto2 2019, Dimas Ekky enggan menyebut secara gamblang. Tetapi ia menilai Sirkuit Austin [Moto2 Amerika Serikat] diprediksi bisa memberikan kesulitan karena memiliki trek lurus yang panjang dan ada trek naik-turun.
Sedangkan untuk seri Moto2 yang diprediksi bisa untuk mendulang poin maksimal, Dimas Ekky menuturkan GP Spanyol dan Catalonia dapat diandalkan.
 Dimas Ekky sangat senang balapan di sirkuit-sirkuit di Spanyol. (Courtesy of dimaspratama20.com) |
"Saya rasa nanti mungkin [di Sirkuit] Jerez [bisa maksimal]. Tetapi di Jerez juga banyak pebalap yang kencang di sana seperti musim lalu. Atau juga [meraih poin] di Barcelona, saya suka treknya. Kalau untuk trek lain bisa perkenalan saat latihan bebas di sana," tutur Dimas.
Ini merupakan musim ketiga bagi Dimas Ekky di Moto2. Akan tetapi di tahun 2019 Dimas Ekky direncanakan tampil selama satu musim penuh. Tidak seperti dua musim sebelumnya yang berstatus sebagai pengganti dan
wildcard.
Di Moto2 2017 seri Malaysia yang digelar di Sirkuit Sepang, Dimas Ekky menjadi pebalap pengganti untuk Jorge Navarro dari tim Federal Oil Gresini Moto2.
Pada laga perdananya itu Dimas Ekky gagal finis lantaran terjatuh usai tertabrak Remy Gardner di tikungan 9 lap kedua. Padahal, sebelum terjatuh Dimas sempat berada di peringkat 12 besar.
Sedangkan dalam aksi keduanya di Moto2 Catalonia di Srikuit Barcelona pada musim 2018 Dimas Ekky mendapatkan jatah
wildcard bersama tim Astra Honda Racing Team.
Pria kelahiran Depok, Jawa Barat, itu pun sukses finis di Catalonia dengan menempati peringkat ke-24, dengan catatan waktu 39 menit 06,663 detik usai start dari posisi ke-30.
Di musim 2018 Dimas Ekky dua kali tampil di Moto2. Setelah Moto2 Catalonia, Dimas juga beraksi di Moto2 Malaysia di Sirkuit Sepang sebagai pebalap pengganti Bo Bendsneyder dari tim Tech 3 Racing.
Di seri Malaysia itu Dimas finis di posisi ke-23 (39 menit 23,196 detik), catatan yang lebih bagus dibanding Moto2 Catalonia. Akan tetapi dari sisi catatan waktu, hasil di Malaysia masih kalah dengan di Catalonia.
Live streaming MotoGP Qatar 2019 bisa disaksikan melalui CNNIndonesia.com.
(sry/har)