Terima Undangan PM Israel ke Yerusalem, Neymar Dikritik

CNN Indonesia
Kamis, 04 Apr 2019 12:09 WIB
Bintang timnas Brasil Neymar dikritik setelah menerima undangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengunjungi Yerusalem.
Neymar dikritik karena menerima undangan ke Israel. (Anne-Christine POUJOULAT / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bintang timnas Brasil Neymar dikritik setelah menerima undangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengunjungi Yerusalem.

Undangan Netanyahu kepada Neymar diungkap Perdana Menteri yang biasa disapa Bibi itu ketika bertemu dengan Presiden Brasil Jari Bolsonaro di Yerusalem awal pekan ini. Lewat video yang diunggah melalui akun Twitter Bolsonaro, Netanyahu juga mengundang juara dunia surfing asal Brasil Gabriel Medina.

"Tolong datang ke Israel, kalian berdua diundang. Neymar dan Medina, bawa semua orang bersama kalian ke Israel. Yerusalem menunggu kalian," ucap Netanyahu dalam video tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Undangan Netanyahu mendapat respons positif dari Neymar. Dalam video tersebut, Neymar mengatakan dengan senang hati datang ke Israel.


"Halo Bibi dan Bolsonaro. Terima kasih telah mengundang kami. Isreal, kami akan datang," ujar Neymar.

Keputusan Neymar menerima undangan Netanyahu membuat mantan pemain Barcelona itu mendapat banyak kritikan. Dukungan Neymar untuk Israel dan Bolsonaro dianggap sebagai sampah.



"Neymar mendukung Bolsonaro dan Israel dalam satu video? Dia benar-benar sampah, tapi kami tidak terkejut," tulis akun Twitter @faiitrilogy.

Sementara itu akun Twitter @PalestinePR menganggap Neymar seharusnya malu dengan keputusan menerima undangan ke Israel. Salah satu sponsor Neymar, Nike, juga diminta untuk segera mengakhiri kerja sama.

Terima Undangan PM Israel ke Yerusalem, Neymar Dikritik
"Neymar seharusnya menggantung diri karena malu. Tahun lalu Israel membunuh lebih dari 300 pria, wanita dan anak-anak di Gaza. Benar-benar rendah diri. Nike seharusnya membatalkan kontrak dengan Neymar," tulis akun @PalestinePR.

Neymar sendiri merupakan pendukung Bolsonaro yang baru resmi menjadi presiden Brasil pada 1 Januari lalu. Bolsonaro dalam pernyataannya, dikutip dari The Times Israel, berencana memindahkan Kedutaan Besar Brasil untuk Isreal ke Yerusalem. (har/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER