Jakarta, CNN Indonesia --
AC Milan memperlihatkan tren penampilan menurun di fase krusial akhir musim
Liga Italia ketika mereka harus berjuang keras merebut zona empat besar demi tiket
Liga Champions musim depan.
AC Milan yang sempat terpuruk di awal musim menunjukkan peningkatan penampilan setelah ditahan imbang oleh Frosinone pada bulan Desember lalu.
Sejak saat itu, Milan menorehkan tujuh kemenangan dan dua hasil imbang pada sembilan laga berikutnya. Catatan 23 poin dari sembilan laga mengantar Milan masuk zona empat besar, bahkan sempat duduk di posisi ketiga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun titik balik Milan justru terjadi di pengujung musim. Setelah kalah 2-3 dari Inter Milan pada laga derby, penampilan Rossonerri tidak kunjung membaik.
Dalam tujuh laga terakhir di Serie A, Milan hanya mencatat satu kemenangan, dua hasil imbang, dan empat kekalahan.
 AC Milan bertekuk lutut di hadapan Torino. (MARCO BERTORELLO / AFP) |
Penurunan penampilan Milan ini langsung berdampak pada posisi Milan di klasemen. Franck Kessie dan kawan-kawan kini ada di posisi ketujuh klasemen sementara Serie A.
Alih-alih berpikir lolos ke Liga Champions, saat ini Milan justru juga terlempar dari zona Liga Europa.
Sedikit nasib baik buat Milan, penamplan buruk di tujuh laga terakhir tidak membuat mimpi Milan ke Liga Champions sepenuhnya sirna.
Milan masih berjarak dua angka dari AS Roma yang ada di posisi keempat alias batas akhir zona Liga Champions.
Dengan sisa empat laga, Milan masih bisa berharap bisa mewujudkan mimpi kembali ke kompetisi elite Eropa tersebut.
Namun Milan juga harus siap dengan kemungkinan terburuk tidak bisa lolos ke kompetisi Eropa, termasuk Liga Europa, musim depan.
Pasalnya jarak antara Roma di posisi keempat dengan Lazio di posisi kedelapan hanya empat poin. Atalanta, Torino, dan Milan yang ada di antara kedua tim tersebut bakal berjuang keras untuk mendapat poin maksimal di akhir musim.
(ptr)