Jakarta, CNN Indonesia -- Kapten
Manchester City Vincent Kompany mengaku takut menjadi biang keladi kebobolan ketika The Citizens menjamu Leicester City dalam lanjutan
Liga Inggris awal pekan ini.
Man City mengemas kemenangan pada matchday ke-37 berkat gol tunggal Kompany pada menit ke-70 dari sebuah spekulasi tendangan jarak jauh.
Setelah mencetak gol tersebut, Leicester sempat mengancam pertahanan Man City dan Kompany mengaku memikirkan ketakutan berbuat kesalahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepertinya ada sesuatu yang akan terjadi, tetapi saat merasa saya masih memiliki waktu," kata Kompany dikutip dari Mirror.
"Saya tidak grogi seperti yang orang-orang pikirkan, tetapi saya berpikir saya bisa menjadi pahlawan dan kemudian terpeleset lantas tim lawan mencetak gol, namun saya berpikir 'tidak, tidak hari ini'," sambungnya.
 Vincent Kompany bersama anak-anak usai Manchester City meraih kemenangan atas Leicester City. (Action Images via Reuters/Jason Cairnduff) |
Kesalahan pada pengujung musim dalam kaitan dengan perburuan gelar Liga Inggris kadung lekat dengan Steven Gerrard yang terpeleset ketika Liverpool bertemu dengan Chelsea pada pekan ke-36 musim 2013/2014.
Blunder Gerrard kemudian dimanfaatkan Demba Ba dan Liverpool kalah 0-2 sehingga The Reds gagal mengangkat trofi Liga Inggris dan harus merelakan gelar ke tangan Man City.
Dalam lanjutan musim ini, Man City kembali berada di atas Liverpool jelang pekan terakhir. Manchester Biru akan menghadapi Brighton & Hove Albion dan Liverpool akan bertemu Wolverhampton Wanderers.
"Kami satu langkah lebih dekat dan kami membuka kesempatan menjelang laga terakhir. Kami belum mendapat apa-apa, tetapi ada peluang. Kemenangan melawan Brighton dan kami akan menjadi juara liga, semudah itu," terang Kompany mengenai persaingan perebutan gelar juara musim ini.
Saat ini Man City mengumpulkan 95 poin dan Liverpool mengantongi 94 poin. Kemenangan pada pekan terakhir akan menentukan langkah Man City dan Liverpool dalam mengakhiri musim.
(jun)