Jakarta, CNN Indonesia --
Barcelona seperti menjalani dejavu pahit dalam dua musim terakhirnya di
Liga Champions. Tampil superior di kandang tetapi malah hancur lebur di laga tandang.
Musim lalu, Barcelona punya kenangan buruk di perempat final Liga Champions musim lalu. Sempat unggul 4-1 atas Roma di Camp Nou. Tapi, Lionel Messi dkk kalah 0-3 di Italia.
Meski agregat 4-4, Barcelona kalah gol tandang dan harus tersingkir dengan menyedihkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian hampir serupa di musim ini. Blaugrana tampil fantastis dengan mengalahkan Liverpool 3-0 di Camp Nou namun harus menyerah 0-4 saat melawat ke markas Liverpool.
 Divock Origi jadi pahlawan kemenangan Liverpool atas Barcelona. (REUTERS/Phil Noble) |
Sang megabintang sekaligus kapten tim, Lionel Messi, sudah jauh-jauh hari mengingatkan agar rekan setimnya tidak jemawa dengan kemenangan telak di kandang. Sebab, mereka punya pengalaman pahit di Roma.
Namun, pesan Messi menguap begitu saja setelah Blaugrana tersingkir di Anfield. Penampilan gemilang Alisson Becker juga menjadi kredit tersendiri di laga ini.
Kebetulan, Alisson musim lalu adalah satu di antara pemain Roma yang punya kontribusi besar menyingkirkan Barcelona. Kiper asal Brasil itu mengulangi rekor gemilangnya saat menghadapi Barca dengan seragam Liverpool.
Alisson tercatat sebagai kiper yang sukses menyingkirkan Barcelona dua kali secara beruntun dengan seragam yang berbeda. Yakni, saat membela Roma dan kini berkostum Liverpool.
(jun)