Jakarta, CNN Indonesia -- Juara
Liga Primer Inggris Manchester City tengah menghadapi ancaman hukuman dari UEFA berupa larangan tampil di
Liga Champions karena masalah penyimpangan keuangan.
Man City boleh saja tengah bersuka cita usai menjuarai Liga Primer Inggris musim 2018/2019. The Citizens (98) memenangi persaingan atas Liverpool dengan unggul satu poin di klasemen akhir.
Gelar juara musim ini menjadi yang keempat bagi City di era Liga Primer Inggris sejak 2011/2012, atau total yang keenam secara keseluruhan. Bagi manajer Pep Guardiola, trofi tersebut jadi yang kedua dalam tiga musim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski baru saja mengalami kesuksesan dalam satu dekade, namun City juga harus menerima kenyataan tengah menghadapi ancaman sanksi berat dari UEFA.
Dikutip dari
Mirror, Dewan Kontrol Keuangan UEFA tengah menyelidiki penyimpangan keuangan City yang diterbitkan di media Jerman, De Spiegel.
 City disebut-sebut melakukan penyimpangan keuangan. (Action Images via Reuters/Carl Recine) |
Para pejabat UEFA dikabarkan sudah menggelar pertemuan dua minggu lalu di Swiss guna menyelesaikan temuan mereka. Hasil laporan itu akan segera diajukan dalam minggu ini.
Dewan kontrol yang dipimpin mantan Perdana Menteri Belgia, Yves Leterme, itu bahkan telah menyiapkan larangan tampil selama satu musim untuk The Citizens jika terbukti bersalah.
Kondisi ini jadi pukulan telak bagi klub kaya seperti City. Terlebih lagi City akan mencoba meraih gelar
treble domestik pada Minggu (19/5) saat menghadapi Watford di final Piala FA.
Belum jelas apakah hukuman itu bisa diberikan di musim depan atau musim 2020/2021. Namun, City sendiri pernah memberikan bantahan terhadap tuduhan ini.
"Tuduhan atas ketidakberesan finansial benar-benar salah," demikian pernyataan City pada awal tahun.