Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan manajer Mauricio Pochettino untuk mencadangkan
Lucas Moura harus dibayar mahal.
Tottenham Hotspur seakan kehilangan penembak jitu dan dipaksa menyerah 0-2 dari
Liverpool di final
Liga Champions, Sabtu (1/6) waktu setempat.
Lucas Moura, pahlawan Spurs di semifinal lewat hattrick ke gawang Ajax Amsterdam, harus rela duduk manis di bangku cadangan. Posisinya digantikan Harry Kane yang baru pulih dari cedera.
Keputusan Pochettino bisa dimaklumi. Sebab, striker asal Inggris itu adalah ujung tombak Tottenham sejak beberapa tahun terakhir, jauh sebelum Lucas Moura datang ke London.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ketiadaan Moura di awal babak pertama justru menjadi kehilangan besar. Lini serang Spurs yang bertumpu kepada Kane kurang padu dan penuh keragu-raguan di babak pertama.
 Lucas Moura dihubur penggawa Liverpool usai pertandingan. (REUTERS/Sergio Perez) |
Selain mendapat pengawalan ketat dari Virgil van Dijk, Kane tampak belum kembali pada bentuk permainan terbaiknya. Alur serangan The Lilywhites justru lebih banyak terhenti di kaki striker asal Inggris tersebut.
Sementara Liverpool bisa dibilang tertolong handball Mousa Sissoko di awal laga. Skuat arahan Juergen Klopp malah lebih banyak tertekan meski mencetak gol keunggulan cepat via penalti Mohamed Salah.
Gelombang serangan Tottenham lebih agresif di babak kedua. Sementara The Reds melakukan pendekatan yang sama seperti di babak pertama, yakni memilih bertahan dan membiarkan Spurs menguasai bola sambil menunggu celah untuk melancarkan serangan balik cepat.
Tertinggal satu gol memaksa Pochettino memainkan para penyerang andalannya yang sempat jadi pahlawan ketika Kane cedera. Lucas Moura dan Fernando Llorente masing-masing dimasukkan di menit ke-66 dan 82.
Moura sempat membuat terapi kejut lewat tembakan kaki kiri di kotak penalti. Sayang, bola masih bisa diamankan dengan baik oleh Alisson Becker yang tampil gemilang di bawah mistar Liverpool.
 Lucas Moura nyaris mencetak gol penyama kedudukan untuk Tottenham. (REUTERS/Susana Vera) |
Pemain asal Brasil itu juga sempat menciptakan situasi berbahaya usai melepaskan tendangan tumit di kotak penalti yang coba dimanfaatkan Son Heung-min di depan gawang. Namun, bola masih melambung di atas mistar gawang.
Whoscored mencatat, Kane yang bermain penuh hanya menghasilkan satu tembakan
on target atau sama dengan catatan Moura yang baru bermain di pertengahan babak kedua. Spurs sendiri menciptakan delapan tendangan tepat sasaran berbanding tiga on target milik Liverpool.
Asa Tottenham untuk menyamakan kedudukan dan memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan waktu, kandas setelah Divock Origi menggandakan keunggulan Liverpool di menit ke-87.
Moura yang sempat jadi pahlawan Tottenham ketika Kane cedera, hanya bisa meneteskan air mata setelah pertandingan berakhir dengan kemenangan Liverpool 2-0 di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid.
(jun/jun/har)