ANALISIS

Brasil vs Argentina dan Hantu Mineirazo

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Selasa, 02 Jul 2019 20:45 WIB
Tragedi Mineirazo membayangi timnas Brasil jelang menghadapi Argentina pada laga semifinal Copa America 2019.
Timnas Brasil ke semifinal Copa America 2019 usai mengalahkan Paraguay melalui drama adu penalti. (REUTERS/Ueslei Marcelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Semifinal Copa America 2019 bakal menyajikan salah satu laga bersejarah. Dua tim raksasa Amerika Selatan yakni timnas Brasil akan bersua Argentina di Stadion Mineirao, Belo Horizonte, Rabu (3/7) pagi WIB.

Willian dan kawan-kawan menghadapi dua hantu sekaligus pada laga ini. Hantu yang paling menyeramkan justru ada pada beban masa lalu Selecao.

Brasil pernah merasakan pengalaman paling kelam dalam sejarah sepak bola mereka di Stadion Mineirao. Di tanah yang dikenal karena keindahan warna-warni pelangi, tim tuan rumah pernah mendapat malu lima tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Brasil secara mengejutkan dihajar Jerman dengan skor telak 1-7 pada laga semifinal Piala Dunia 2014. Padahal, saat itu publik tuan rumah amat menantikan trofi di rumah sendiri.

Nanyi-nyanyian dan parade para fan Brasil sempat membahana jelang laga semifinal di stadion berkapasitas 65 ribu penonton tersebut.

Harapan benar-benar mencuat. Kenyataan di lapangan berbeda 180 derajat.

Skuat arahan Luis Felipe Scolari saat itu sudah kebobolan di menit 11 oleh gol Thomas Mueller. Hanya dalam waktu kurang dari 30 menit, Brasil bahkan sudah kebobolan lima gol yang dilesakkan Miroslav Klose, Toni Kroos dua gol, dan Sami Khedira.

Jerman juara Piala Dunia setelah mengalahkan Argentina 1-0 di final dan membantai Brasil 7-1 di semifinal.Jerman juara Piala Dunia setelah mengalahkan Argentina 1-0 di final dan membantai Brasil 7-1 di semifinal. (Foto: AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI)
Kali pertama dalam sejarah, tim sekelas Brasil sudah kebobolan lima gol hanya dalam waktu kurang dari 30 menit.

Di babak kedua, Brasil kembali kebobolan dua gol oleh Andre Schuerrle yang berstatus sebagai cadangan di laga itu. Schuerrle main menggantikan Klose pada menit ke-58. Brasil benar-benar menjadi pecundang saat itu. Satu-satunya gol Selecao dicetak oleh Oscar.

Optimistise para pendukung tuan rumah berubah menjadi tangis. Mereka pulang dengan tertunduk malu menyaksikan kekalahan telak Brasil 1-7.

Saking trauma, sejumlah pendukung di Brasil bahkan sempat mengatakan Piala Dunia tak perlu lagi digelar di negara mereka. Sejarah kelam itu pun belakangan dikenal dengan tragedi Mineirazo.

Tragedi sepak bola terburuk bagi Brasil di rumah sendiri setelah Maracanazo pada Piala Dunia 1950. Saat itu Brasil secara tak terduga dikalahkan Uruguay 1-2 pada laga penentuan gelar juara.

Tragedi Mineirazo seolah menegaskan Brasil merasakan neraka di kandang sendiri. Status sebagai tuan rumah melipatgandakan beban yang dirasakan para penggawa Canarinho.
Cedera memaksa Neymar absen membela timnas Brasil di Copa America 2019. (Cedera memaksa Neymar absen membela timnas Brasil di Copa America 2019. (Foto: REUTERS/Ricardo Moraes)

Brasil memang pernah juara di edisi Copa America pada 1989. Namun, saat itu mereka meraih trofi dengan sistem round-robin.

Tragedi Mineirazo juga tampaknya tetap akan memberikan beban besar bagi para penggawa Selecao secara mental. Lagi-lagi status sebagai tuan rumah yang justru menjadi momok bagi mereka.

Beban itu tampak ketika Tim Samba harus susah payah lolos ke semifinal menyingkirkan Paraguay dengan drama adu penalti.

Beban lainnya adalah lawan yang dihadapi bukan tim sembarangan. Brasil menghadapi lawan langganan juara di turnamen bergengsi Amerika Selatan tersebut. La Albiceleste sudah meraih 14 kali trofi, sedangkan Brasil baru delapan kali.

Brasil vs Argentina dan Hantu Mineirazo
Semangat Tim Tango semakin berlipat karena para pemain mendedikasikan gelar ini untuk sang kapten, Lionel Messi. Penyerang Barcelona itu sangat berambisi meraih trofi demi menjaga peluang mendapat penghargaan pemain terbaik Ballon d'Or.

Kendati demikian, keberadaan Messi di skuat juga malah bisa menjadi beban tersendiri bagi Argentina. Kehebatan La Pulga kerap membuat para pemain lainnya tergantung dengan sosok tersebut.

Sebaliknya, beban Brasil sedikit berkurang karena sejak awal mereka sudah dipastikan tak diperkuat sang bintang: Neymar.

Di semifinal Piala Dunia 2014 lalu, Selecao juga kehilangan Neymar. Namun, absennya sang kapten terbilang menyakitkan bagi para penggawa Brasil lainnya.

Saat itu Neymar dibekap cedera tulang pungung setelah terkena lutut kanan bek Kolombia, Juan Camilo Zuniga di perempat final. Sang pemain sempat terancam lumpuh akibat cedera itu.

Kenyataan pahit tersebut pula yang membuat psikis para pemain lain jeblok kala itu. Pasalnya, Neymar saat itu tengah dielu-elukan dan banyak diharapkan mampu membawa Brasil juara Piala Dunia 2014.

Masalah cedera juga membuat Neymar absen bersama rekan-rekan setim di Copa America 2019. Namun, ketidakhadiran sang pemain tak lagi sedramatis pada Piala Dunia 2014.

Lagi pula, publik Brasil juga sempat dibuat kecewa karena nama besar sang pemain itu terbukti kembali tak mampu membawa Selecao juara Piala Dunia 2018. Kini, tanpa Neymar timnas Brasil dituntut menghapus luka akibat tragedi Mineirazo lima tahun silam.

Tonton juga video: Brasil vs Argentina, Laga Emosional Messi
[Gambas:Video CNN]

(jal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER