Jakarta, CNN Indonesia --
Aremania membantah meneror skuat
Persib Bandung dengan petasan pada Selasa (30/7) dini hari atau jelang pertandingan melawan Arema FC di
Liga 1 2019 yang digelar malam hari.
Humas Aremania Achmad Ghozali mengakui ada petasan yang terjadi ketika pemain dan ofisial Persib istirahat di hotel. Akan tetapi, ia mengatakan petasan itu dinyalakan dengan jarak yang jauh dari lobi hotel.
"Kurang lebih 100 meter dan langsung diamankan kepolisian. Kepolisian sudah
stand by. Kalau dikatakan Robert [Rene Alberts, pelatih Persib] tidak ada polisi, itu tidak betul," kata Achmad kepada CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak kepolisian sudah mengamankan. Itu bukan Aremania tapi
hooligan," katanya menambahkan.
Achmad menyampaikan hotel tempat Maung Bandung menginap sudah diamankan Kepolisian Resor (Polres) Malang dan dijaga sekuriti hotel.
 Arema FC menang telak 5-1 atas Persib. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto) |
"Petasan ada, tapi 100 meter dari hotel. Bukan lobi hotel, ini harus diluruskan agar Robert tidak menyalahkan pihak keamanan ataupun Aremania. Di Malang itu kami tidak mengenal
hooligan, tapi intinya mereka ada," ucap dia.
"Robert sendiri mengatakan perilaku Aremania tidak seperti itu, dan itu betul. Tapi saya tidak memungkiri petasan itu memang ada sesuai fakta lapangan. Mereka bukan suporter, ada data-datanya di Polres Malang," katanya melanjutkan.
Sebelumnya, manajer Persib Umuh Muchtar menyebut kekalahan 1-5 Maung Bandung dari Arema FC di Stadion Kanjuruhan pada Selasa malam, bukan atas kesalahan pelatih maupun pemain. Ia menerangkan para pemainnya kelelahan setelah waktu istirahatnya diganggu dengan suara bising petasan ke arah hotel.
Menanggapi pernyataan tersebut, Achmad menyampaikan maaf.
"Kami mohon maaf sekali. Kami dengan Persib tidak ada sejarah permusuhan, hubungan dengan Herru Joko [Ketua Viking] sangat baik. Tapi dalam hal ini, namanya di dalam sepak bola, semua bisa terjadi," tutur Achmad.
(map/ptr)