Jakarta, CNN Indonesia -- Dugaan pemalsuan umur Timnas Timor Leste U-15, lawan
Timnas Indonesia U-15 di Piala AFF U-15 2019 bukan perkara sulit untuk dibuktikan saat ini.
Pembuktiannya bisa dibuktikan dengan pemindaian struktur tulang melalui teknologi Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Cara ini sudah lazim dilakukan di bidang olahraga untuk memperkirakan usia sang atlet secara akurat. MRI bahkan menjadi standar wajib FIFA dalam sebuah turnamen, terutama kompetisi-kompetisi kelompok umur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MRI dilakukan karena verifikasi berkas seperti akta kelahiran dan dokumen terkait lainnya dianggap sudah tidak akurat untuk memastikan usia sesungguhnya dari para atlet. Termasuk di turnaman U-19 atau U-15 yang digelar AFF, pemeriksaan MRI bahkan wajib dilakukan sebelum turnamen itu dimulai.
 Timnas Indonesia U-15 ditahan imbang Timor Leste 1-1. (Dok. Istimewa) |
Usia para pemain sepak bola khususnya dari kelompok umur secara lebih akurat bisa diperkirakan dengan memeriksa kondisi struktur tulang melalui pemindaian MRI ini.
Pertanyaannya yang kemudian mencuat, kenapa dugaan pencurian umur yang dituduhkan ke Timnas Timor Leste di Piala AFF U-15 masih saja mencuat?
Penjelasannya adalah pemeriksaan berupa pemindaian tulang itu tidak dilakukan terhadap seluruh pemain. Alasannya karena biaya yang cukup mahal untuk melakukan tes MRI tersebut.
Pemeriksaan MRI paling murah memakan biaya sekitar Rp1,2 juta per orang dan standarnya sekitar Rp2 juta di sejumlah rumah sakit di Indonesia.
Dengan demikian, pemindaian tersebut di kompetisi usia muda macam Piala AFF U-15 biasanya dilakukan dengan memilih beberapa pemain dalam satu tim. Pemilihan itu pun biasanya didasarkan pada kecurigaan dari pihak panitia penyelenggara turnamen tersebut kemungkinan satu tim tertentu melakukan pemalsuan usia.
Memang, masih saja ada kemungkinan pemalsuan umur dari salah satu tim. Namun, penyelenggara masih bisa membuktikan dugaan tersebut secara lebih tepat berdasarkan laporan peserta lain. Tes andalannya tentu MRI.
Untuk kasus dugaan pemalsuan umur yang dilakukan Timor Leste U-15, pihak AFF yang tengah melakukan penyelidikan bisa melalui pemindaian lewat MRI.
Sebelumnya, kapten timnas Timor Leste U-15 Paulo Domingos Gali Da Costa Freitas dicurigai melewati batas usia dalam kejuaraan tahunan Piala AFF U-15.
PSSI sudah mempertanyakan perihal dugaan pencurian umur yang dilakukan Timor Leste untuk meloloskan Freitas tampil di Piala AFF U-15. Sebelumnya ofisial timnas Myanmar juga sudah melayangkan protes secara resmi.
Freitas sendiri merupakan pemain yang membobol gawang Timnas Indonesia U-15 sekaligus menggagalkan kemenangan Garuda Asia sehingga skor imbang 1-1 di laga itu.
(bac/jun)