Jakarta, CNN Indonesia -- Pejabat Kepolisian Turin, Claudio Palomba, tak setuju dengan kebijakan
Juventus yang tidak memberikan jatah tiket kepada suporter
Napoli saat kedua tim bersua di Stadion Allianz pada lanjutan Serie A, Minggu (1/9).
Semula Juve melalui laman resmi klub, menyatakan penjualan tiket akan dimulai besok, Sabtu (10/8). Sementara fan Napoli dan penduduk Campania tidak diperkenankan membeli tiket.
Palomba yang lahir di Naples ikut menentang rencana Juve untuk 'melarang' fan Napoli hadir di Turin. Ia berharap pengumuman tersebut hanya salah cetak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya harap ini merupakan kesalahan sederhana dan Juventus akan segera bergerak cepat untuk memperbaikinya," ujar Palomba seperti dikutip dari Football Italia.
 Laga Juventus vs Napoli digelar pada 1 September 2019. (REUTERS/Stefano Rellandini) |
Situasi ini menuai kecaman dari berbagai pihak termasuk dari Menteri Olahraga Naples Ciro Borriello. Ia menyebut keputusan Juve merupakan bentuk diskriminasi berbau rasial.
"Ini adalah diskriminasi yang memiliki akar kebencian yang mendalam terhadap para penggemar Napoli. Perilaku mereka melanggar hukum," kata Borriello.
Rivalitas fan Napoli dan Juventus memang jadi salah satu pertandingan berisiko tinggi dalam kalender sepak bola Italia. Ketiadaan suporter tim tamu diharapkan bisa meminimalisir kericuhan.
Persaingan kedua klub ini kerap memanas karena masing-masing merepresentasikan kekuatan besar dari wilayah utara dan selatan negara Italia.
Pelatih Juve Maurizio Sarri adalah mantan pelatih Napoli yang lahir di Campania. Namun, larangan tersebut tentu tidak akan berlaku bagi pelatih yang kini menangani Si Nyonya Tua tersebut.
(jun)