Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur tim KTM, Pit Beirer, mengungkap detik-detik
Johann Zarco meminta putus kontrak di
MotoGP.
Zarco sama sekali tidak ingin berbicara mengenai pemutusan kontrak pascabalapan MotoGP Austria pada Minggu (11/8). Saat itu, ia hanya ingin berbicara mengenai penampilannya yang finis di urutan ke-12.
Segala emosi dan keputusan yang ia buat bersama Beirer dan manajer tim Mike Leitner sehari sebelum balapan di Red Bull Ring, Zarco pendam dalam-dalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemutusan kontrak setelah satu tahun dari total dua tahun dalam kesepakatan awal, bukan sepenuhnya keputusan kami [KTM]. Johann ingin ada pertemuan pada Sabtu (10/8) malam, bersama Mike Leitner dan saya. Kami kaget, karena waktu pertemuan yang tidak biasa," kata Beirer seperti yang dikutip dari
Speedweek.
"Kemudian dia [Zarco] berubah jadi tegang dan duduk di depan kami dengan air mata berlinang seraya mengatakan keinginan untuk mengakhiri kontrak. Tidak ada banyak ruang bagi kami untuk membahas apapun, walaupun kami masih memiliki ambisi untuk ke luar dari tekanan bersama dia. Tapi keputusan dia jelas, tidak bisa dibatalkan dan ini menyedihkan."
 Johann Zarco memaksa untuk putus kontrak dengan tim KTM. (JUAN MABROMATA / AFP) |
Lebih lanjut, Beirer mengatakan KTM memiliki keinginan untuk membantu membebaskan Zarco keluar dari situasi sulit. KTM, lanjut dia, tidak ingin memberi beban yang berlebihan kepada pebalap.
"Tapi dia [Zarco] benar-benar ingin memutus kontrak. Johann sampai bersedia mendapat penalti dari KTM. Ia bahkan sampai di titik untuk menghabiskan seluruh uangnya agar bisa keluar dari kontrak," ucap Beirer.
"Itu adalah sebuah diskusi yang gila dan sangat berkesan bagi kami. Kami tidak tahan melihat Johann duduk di sana sebagai seorang manusia yang apa adanya. Di sisi lain, situasi ini sebenarnya mudah untuk dimengerti," ucapnya melanjutkan.
Musim ini, prestasi terbaik Zarco bersama KTM adalah finis posisi sepuluh di MotoGP Catalunya. Pebalap 29 tahun itu sempat mendapat start ketiga di MotoGP Ceko, tapi kemudian finis di posisi 14.
Banyak pihak menganggap Zarco tidak cocok dengan sepeda motor RC16 milik KTM. Ketika masih menunggangi M1 Yamaha bersama Tech3 selama dua musim pada musim 2017 dan 2018, Zarco meraih banyak sukses dengan merebut enam podium.
(map/bac)