Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto, menilai suporter sudah bijak menyikapi pertemuan
Timnas Indonesia dan Malaysia dalam laga
Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (5/9).
Faktor keamanan menjadi perhatian jelang pertemuan skuat Garuda dengan Harimau Malaya. Untuk menjamin keselamatan tim tamu beserta fan, Gatot memastikan koordinasi dengan pihak keamanan.
Gatot menilai sejauh ini keamanan di setiap kegiatan keolahragaan selalu berjalan dengan baik, salah satunya terbukti saat penyelenggaraan Asian Games 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah juga sadar pertemuan Indonesia dan Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 ini merupakan bagian dari agenda penting FIFA. Sehingga setiap pertandingan yang dilakukan bakal mendapat pengawasan langsung dari FIFA maupun AFC.
 Timnas Malaysia saat menghadapi Timnas Indonesia di Solo pada 2016. (AFP PHOTO / AGUNG) |
"Lihat saja Asian Games kemarin tidak atlet atau pemain Malaysia yang dicederai atau yang terganggu selama event. Sempat ada kekhawatiran, tapi kan tidak ada. Kami sadar kalau nanti ada pelanggaran sekecil apapun, FIFA pasti akan menjatuhkan sanksi. AFC pun demikian," kata Gatot kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (30/8).
Rivalitas antara Indonesia dan Malaysia dalam berbagai bidang disebut Gatot memang tak bisa dilepaskan. Namun, tensi rivalitas itu dianggap sudah menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Soal pengamanan, Gatot juga menilai tidak diperlukan tambahan atau pengamanan khusus. Sebab, jika itu terjadi malah justru bakal menjadi cerita buruk bagi Indonesia sebagai tuan rumah.
"Bahwasanya dua negara ini selalu berseteru di bidang olahraga atau di bidang lain kami tak bisa mungkiri. Tapi suasana politik saat ini lebih baik. Apalagi [Perdana Menteri Malaysia] Mahathir Mohammad dan Pak [Presiden RI Joko Widodo] Jokowi juga punya hubungan yang bagus," jelasnya.
Hal itu juga terbukti dari kasus hinaan salah satu bos taksi Malaysia yang langsung diklarifikasi dengan permintaan maaf dalam waktu singkat.
"Dulu mungkin kata maaf itu
pamali buat Indonesia ke Malaysia begitu juga sebaliknya. Tapi masyarakat saat ini lebih dewasa dalam menyikapi rivalitas ini. Kami menjamin akan berkoordinasi dengan aparat agar pertandingan dapat berjalan sukses. Tapi kalau di lapangan disoraki, itu hal yang biasa ya," tukasnya.
[Gambas:Video CNN] (ttf/jun)