Jakarta, CNN Indonesia -- Kemenangan
Indonesia di ajang Piala Thomas 1998 punya cerita menarik. Saat itu mereka pergi dilepas Presiden Soeharto dan kemudian pulang sebagai juara dengan disambut oleh Presiden
BJ Habibie.
Indonesia berhasil menjadi juara Piala Thomas dalam kondisi dan situasi yang sulit. Ketika itu, Hendrawan dan kawan-kawan harus bertanding dengan perasaan cemas di Hong Kong lantaran tengah terjadi kerusuhan massal di Indonesia.
Di tengah situasi sulit tersebut, Tim Indonesia tetap mampu mempertahankan fokus di lapangan. Indonesia akhirnya menjadi juara dengan mengalahkan Malaysia lewat skor 3-2 di babak final.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam partai final tersebut, Hendrawan turut menyumbangkan satu angka kemenangan usai menaklukkan Yong Hock Kin dengan skor 18-14, 10-15, 15-5.
 Hendrawan jadi salah satu anggota Tim Indonesia yang memenangkan Piala Thomas 1998. (Foto: REUTERS) |
Setelah berhasil mempertahankan Piala Thomas, Tim Indonesia disambut oleh Habibie begitu mereka kembali ke Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Hendrawan masih ingat pesan yang diucapkan oleh Habibie.
"Pak Habibie cuma bilang kepada Tim Piala Thomas yang juara pada situasi sulit. 'Sedikitnya bisa mengobati luka bangsa akibat kerusuhan'," kata Hendrawan mengenang peristiwa itu, dikutip dari Antara.
Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9), pukul 18.05 di RSPAD Gatot Soebroto. Habibie meninggal dunia pada usia 83 tahun.
(ptr)