Kasus Pelemparan Batu Bus Persib, BOPI Tegur Keras LIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Richard Sam Bera memberikan teguran keras kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 2019 soal insiden pelemparan batu ke bus Persib Bandung, Sabtu (14/9).

Insiden terjadi setelah pertandingan PS Tira vs Persib di Stadion Pakansari. Bus rombongan Maung Bandung jadi korban pelemparan oknum suporter tuan rumah.

Lihat juga: 4 Poin Surat Protes Persib Atas Insiden Pelemparan Batu

"BOPI mengecam keras tindakan-tindakan anarkis dan melawan atau tidak menghormati hukum di setiap perhelatan olahraga profesional di Indonesia," kata Richard kepada CNNIndonesia.com, Senin (16/9).

BOPI juga mendesak LIB sebagai operator dan PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia mengambil tindakan dan sanksi keras untuk membuat jera kepada pihak yang bertanggung jawab.

Sejumlah pemain Persib luka-luka akibat lemparan oknum suporter. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

"Jangan sampai setiap tindak kekerasan dan kericuhan, berkembang menjadi lebih buruk lagi," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, LIB melalui Media and Public Relation Hanif Marjuni mengatakan pada prinsipnya untuk sementara operator telah memberikan laporan terperinci terkait insiden keributan suporter di laga Tira Persikabo melawan Persib kepada Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Laporan yang diberikan LIB kepada Komdis PSSI berdasarkan apa yang dituliskan pengawas pertandingan.

[Gambas:Video CNN]
Persib juga secara resmi telah melayangkan surat protes kepada LIB atas pelemparan batu ke bus yang memecahkan kaca bagian kanan. Alhasil dua pemain Persib menjadi korban, yakni pemain asing anyar Maung Bandung Omid Nazari dan winger Febri Hariyadi.

Lihat juga: Quartararo: Motor Marquez Cepat Seperti Mesin Pesawat

Nazari, pemain asal Filipina, mendapat luka cukup serius dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sedangkan Febri mengalami luka di bagian pelipis mata sebelah kanan.

"Kami sudah menerima surat [protes Persib] tersebut. Ke depan kami akan lebih mengintensifkan koordinasi sistem pengamanan dengan pihak klub. Tentu, dalam artian koordinasi yang lebih luas dan melibatkan banyak aspek sejak dini," ujar Hanif. (ttf/jun)