Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan petinju dunia,
Mike Tyson, mengungkapkan menjadi manusia yang ganas di atas ring
tinju karena dihipnotis sang pelatih, Cus D'Amato, sejak masih 12 tahun.
Tyson pernah menjalani masa-masa suram dan penuh kekerasan di kawasan Brooklyn, tempatnya dilahirkan. D'Amato kemudian menampung Si Leher Beton sejak masih bocah di sasana tinju miliknya.
D'Amato kemudian mengarahkan Tyson untuk menjadi petinju yang sangat brutal tanpa mengenal rasa takut di atas ring.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cus [D'Amato] secara prpfesional menghipnotis saya dua atau tiga kali sehari, sebelum sparing, sebelum latihan dan bertarung. Tujuan utama saya adalah untuk menghancurkan [dalam hipnotis]," ujar Tyson dalam wawancara khusus dalam siaran
The Joe Rogan Experience dikutip dari
Daily Star.
 Mike Tyson mengatakan pelatih tak senang jika dia mengandalkan perasaan. (Noam Galai/Getty Images for AYS Sports Marketing/AFP) |
Berkat hipnotis yang terus-menerus dilakukan D'Amato, Tyson berubah menjadi raja di atas ring. Rekor sebagai petinju termuda yang meraih sabuk juara dunia WBC pada usia 20 di 1986 bahkan belum terpecahkan petinju-petinju lain saat ini.
Tyson juga pernah dijuluki sebagai manusia terganas di dunia itu mencatatkan 50 kemenangan dalam 58 pertarungan dalam kariernya. Rekor lain yang pernah diraih adalah menggabungkan gelar juara WBC, WBA, dan IBF di kelas berat.
[Gambas:Video CNN]Si Leher Beton kemudian mengakui sudah 'diprogram' sejak usia 12 agar tak memiliki rasa menyesal dan belas kasihan di atas ring.
"Cus [D'Amato] tidak menyukai jika saya sensitif. Dia ingin agar saya tidak memiliki emosi. Dia selalu menekankan, perasaan tak berarti apa-apa. Perasaan tidak akan mengubah hidup Anda. Satu-satunya yang bisa dilakukan oleh perasaan adalah mengganggu Anda."
"[Ketika dihipnotis] Anda dalam situasi yang rileks, gelap, dan hampa. Saya masih 12 tahun ketika mereka awalnya menghipnotis saya. Anda benar-benar dalam situasi yang hanya fokus pada kebuasan, kemudian menjadi binatang ganas," jelas Tyson.
(bac/jal)