Jakarta, CNN Indonesia -- Laga
Malaysia vs
Indonesia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Selasa (19/11) diwarnai kerusuhan antarsuporter. Berikut detik-detik dugaan pengeroyokan hingga
penusukan suporter Indonesia di Kuala Lumpur.
Kepala Satgas Perlindungan WNI KBRI untuk Malaysia Yusron B Ambary menuturkan, selain pengeroyokan ada juga kasus penusukan suporter.
Menurut Yusron, rekaman video pengeroyokan suporter Indonesia yang viral di media sosial, terjadi Bukit Bintang pada Senin (18/11) sebelum pertandingan Malaysia vs Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fuad dan seorang temannya lebih dulu dipaksa menunjukkan identitas. Setelah dipastikan sebagai warga negara Indonesia, keduanya bergantian dipukuli para pelaku secara keji.
[Gambas:Video CNN]Dalam video tersebut, beberapa pelaku bergantian menginjak-injak suporter Indonesia yang sudah terkapar di jalan. Bahkan ada yang menyeret rambut korban.
Selain itu, oknum suporter Malaysia juga memukul kepala korban berkali-kali dengan menggunakan helm.
"Namanya Fuad, saya sudah bertemu orangnya. Paspornya dirampas, tas Fuad dirampas," kata Yusron saat dihubungi Sesmenpora Gatot S Dewa Broto di hadapan wartawan, Kamis (21/11).
Usai insiden pengeroyokan itu Fuad mendatangi KBRI di Malaysia untuk mengurus dokumen yang hilang dengan membuat surat perjalanan laksana paspor (SPLP).
"Saya minta dia [Fuad] mengurus dokumen yang hilang ke imigrasi, paspor spesial," tutur Yusron.
Hingga kini, pemerintah Malaysia baik Menpora Syed Saddiq maupun pihak Polis Diraja Malaysia (PDRM). Kemenpora RI mendesak pemerintah Malaysia untuk memberikan keterangan resmi, minimal permintaan maaf dari Syed Saddiq.
Berita ini telah mengalami perubahan kalimat dari 'para suporter Malaysia' menjadi 'para pelaku' di paragraf keempat dan lima karena masih sebatas dugaan terkait pengeroyokan di Kuala Lumpur. (jun/bac)