Jakarta, CNN Indonesia -- Turnamen
tarkam kerap menghadirkan kisah unik dan menggelitik. Drama-drama tersebut lahir bisa dari para pemain, penonton, wasit, dan mereka yang ada di lapangan.
Cerita-cerita menggelitik itu pun dibagikan pula oleh para pembaca
CNNIndonesia.com. Berikut lima cerita tarkam pilihan redaksi:
Petaruh Memaksa Jadi Kiper (Abdi Mubarak)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalau ditanya cerita unik soal tarkam, tidak akan lepas dari judi bola, istilah aneh, sama satu lagi: mistis. Alkisah, dahulu ketika tarkam, tim saya bertemu tim dari kampung sebelah. Strikernya
gacor, tapi kipernya parah. Nah, karena ada yang taruhan pegang tim saya, dia takut kalah sehingga menawarkan diri gantikan kiper kami.
Nama kiper yang sebelumnya bobol terus ini Preng, sedangkan nama penjudi yang mau menggantikan ini Ison, jadilah nama di daftar pergantian pemain dan Starting XI itu Prengison. Anehnya ketika, Ison main, ini tim jadi keren banget! Sampe di final, ketemulah sama tim ajaib yang sebenarnya tidak jago-jago banget, tapi menang terus.
 Transaksi taruhan hal lazim di tarkam. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Peluang kami banyak banget tapi tidak bisa gol, satu lawan satu tapi tetap gagal. Sekalinya tim lawan yang menyerang, langsung gol. Di menit 80-an skor sudah 0-3 untuk tim lawan, ada yg teriak ke arah
bench: "Kencingin gawangnya woy! Ini
pake dukun
nih!"
Semua orang yang mendengar akhirnya pergi ke belakang gawang tim lawan dan coba tebak. Ada kembang taburi di belakang jaring gawang!
Selebrasi Gol Tercebur Sungai (I Wayang Bhaskara Ardana)Kompleks tempat tinggal saya berbatasan langsung dengan perkampungan. Mereka punya sepak bola antarkampung dan menjelang 17 Agustus biasanya kompleks kami diundang berpartisipasi di sepak bola antarkampung. Dari 5 kali ikut serta, kesebelasan kompleks kami tidak pernah sampai final hingga akhirnya tahun 2016 kami lolos ke final.
Striker kami yang bernama Romi sangat bersemangat. Saya sebagai wakil kapten mengingatkan dia untuk hemat tenaga supaya bertahan sampai akhir pertandingan. Di pengujung babak pertama dia berhasil mencetak gol, 1-0! Kami bersorak dan dia selebrasi dengan melipat kausnya menutupi wajah sambil berlari kegirangan, tapi ke arah yang salah dan tercebur ke sungai di satu sisi lapangan!
 Ilustrasi pertandingan tarkam. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama) |
Kami terkaget-kaget hingga beberapa warga menceburkan diri menolongnya. Romi tak apa-apa tapi kaki kirinya terkilir. Pelatih kami kemudian menerapkan taktik parkir bus dan mengandalkan serangan balik di babak kedua. Hasilnya, kami tetap kalah 1-3 dan belum pernah juara hingga saat ini.
Warna Kostum Mirip Bikin Kacau (Sonnie Slowman)Setiap bulan Agustus di daerah kami, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat rutin diadakan turnamen Piala Kemerdekaan. Biasanya cukup banyak klub sepak bola yg berpartisipasi meramaikan turnamen. Tidak jarak berbagai hal unik terjadi di setiap pertandingan, terutama kejadian kocak baik dari pemain, penonton dan aturan dalam pertandingan.
Lazimnya dalam pertandingan sepak bola kostum kedua tim harus menggunakan warna berbeda, tapi dalam pertandingan antara dua klub sepak bola dari dua kampung berbeda justru kostumnya berwarna sama. Celakanya dua klub tersebut tidak membawa kostum cadangan.
Sempat terjadi kompromi dari panitia dan perwakilan kesebelasan. Akhirnya panitia dan kedua tim sepakat melanjutkan pertandingan dengan warna kostum yang sama dan hasilnya pertandingan kacau dan tak karuan.
[Gambas:Video CNN]Antara kesebelasan dan wasit kebingungan, sering terjadi salah umpan bola ke lawan, bahkan tekel terhadap teman sendiri. Karena merasa kebingungan di babak pertama, panitia memutuskan salah satu tim tidak menggunakan baju. Bisa ditebak hasilnya badan pemain penuh lumpur.
Menpora Menonton Tarkam (Wiji Triastuti)Saya berasal dari kampung Tipar di daerah Pondok Kelapa. Banyak sekal hal-hal berkesan yang terjadi di tarkam. Pemain dan penonton hanya dibatasi oleh garis merasa penonton VVIP, he he he. Saat musuh bebuyutan bertemu dalam satu lapangan, bukan hanya pemainnya yang panas, penonton ikut panas. Tak jarang terjadi keributan di lapangan.
[Gambas:Video CNN]Berikutnya saat musim hujan, pemain hujan-hujanan dengan lapangan yang becek. Terbayang sepatu penuh dengan tanah, mau lari saja susah apa lagi menendang. Tapi seru lihat mereka jatuh bangun seperti lagu dangdut.
Tahun lalu (mantan) menteri olahraga (Menpora) bapak Imam Nahrawi datang untuk menyaksikan final sepak bola di tempat saya. Suatu kebanggaan ditonton oleh menteri.
Penonton Bawa Senjata Tajam (Muhamad Sadad)Tarkam di kampung saya, Gunung Kidul, biasa ditonton oleh warga kampung yg notabene petani. Para pemain lawan (dari kampung lain) sering merasa ngeri karena suporter kami biasa membawa arit, pacul, dan lain-lain.
Mungkin mereka mengira suporter kami sangar dan beringas karena disangka membawa senjata tajam. Padahal yang namanya petani, menonton bola sepulang dari sawah, ya bawanya pacul dan arit.
(tim/bac)