Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang menghadapi timnas Singapura pada
SEA Games 2019, Kamis (28/11), pelatih
Timnas Indonesia, Indra Sjafri bertekad mengulang sukses Merah Putih di SEA Games 1991.
Saat itu Indonesia yang masih diperkuat mantan pemain macam Widodo C Putro sukses meraih emas pada SEA Games di Manila tersebut.
"Keberadaan kami di sini untuk membawa misi mengulang sejarah sebagai juara. Ketika kompetisi [SEA Games] di Manila pada 1991, kami meraih emas terakhir."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya senang karena tim kami bermain sesuai dengan yang telah kami rencanakan saat lawan Thailand," ujar Indra dikutip dari
The Strait Times. Striker timnas Singapura, Ikhsan Fandi, yang notabene anak dari Fandi Ahmad. (AP Photo/Aaron Favila) |
Lawan Singapura, Indra juga sedikit mengungkapkan strateginya pada laga nanti.
"Strategi kami akan berbeda untuk melawan Singapura setelah saya mengumpulkan segala kebutuhan soal taktik untuk pertandingan kedua ini," kata Indra.
Singapura bagian dari sejarah sukses Indonesia pada SEA Games 1991 di Manila. Garuda Muda bertemu The Young Lions pada laga semifinal di ajang tersebut.
[Gambas:Video CNN]Laga berlangsung sengit sehingga dilanjutkan dengan adu penalti. Skuat arahan Anatoli Polosin kala itu sukses mengalahkan Singapura 4-2 lewat drama
tos-tosan. Indonesia juga menang melalui adu penalti dengan skor 4-3 atas Thailand di final.
Gelandang serang Indonesia Witan Sulaiman mengatakan harus tetap fokus saat menghadapi Singapura nanti.
"Tak ada yang tahu yang akan terjadi dalam pertandingan sepak bola. Tim ini mungkin menjadi kuat dan tim lainnya lemah. Kami harus memperlakukan semua tim secara sama," tutur Witan.
Sebelumnya, pelatih Singapura Fandi Ahmad mengatakan timnya sebagai
underdog atau bukan unggulan menghadapi Indonesia.
"Mungkin label
underdog cocok bagi kami sekarang. Indonesia bakal percaya diri setelah mengalahkan tim juara [SEA Games, Thailand]."
"Mungkin pertandingan nanti akan lebih terbuka jika mereka [Indonesia] menganggap kami tim lemah. Kami harus benar-benar siap. Mereka punya para pemain sayap yang cepat, dan bek sayap yang bisa menyerang," kata Fandi dikutip dari
The Strait Times.
(bac/jal)