Pelatih Singapura Puji Timnas Indonesia di SEA Games 2019

CNN Indonesia
Jumat, 29 Nov 2019 17:58 WIB
Pelatih Singapura Fandi Ahmad memuji penampilan Timnas Indonesia U-23 saat menang 2-0 atas Young Lions di SEA Games 2019, Kamis (28/11).
Kualitas individu Timnas Indonesia U-23 menyulitkan Singapura. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Singapura Fandi Ahmad memuji penampilan Timnas Indonesia U-23 saat menang 2-0 atas Young Lions di SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Kamis (28/11).

Garuda Muda meraih tiga poin dalam pertandingan tersebut lewat gol Osvaldo Haay di menit ke-64 dan Asnawi Mangkualam di menit ke-74.

Fandi mengaku terkesima dengan performa tim asuhan Indra Sjafri di pertandingan kedua di Grup B SEA Games 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat kecewa dengan hasil pertandingan. Indonesia menghancurkan kami dengan kemampuan individu yang briliar, kualitas individu, jadi angkat topi untuk mereka," ujar Fandi dikutip dari Straits Times.

"Mereka salah satu tim tersulit di grup kami," ucap Fandi menambahkan.

Fandi Ahmad menilai Timnas Indonesia U-23 lawan tersulit di Grup B.Fandi Ahmad menilai Timnas Indonesia U-23 salah satu lawan tersulit di Grup B. (ANTARA FOTOSigid Kurniawan)
Meski kalah dari Indonesia dan baru meraih satu poin dari dua pertandingan, Fandi tetap optimistis bisa mencapai target ke semifinal.

"Dan bagi kami, itu akan seperti mendaki gunung, karena kami harus menang dalam tiga pertandingan terakhir," ucap Fandi menambahkan.

[Gambas:Video CNN]
Dalam kesempatan tersebut mantan pemain timnas Singapura itu membeberkan faktor-faktor yang membuat Young Lions gagal bersaing di Grup B usai sekali imbang dan sekali kalah. Salah satunya minim pemain muda berbagai.

"Kami memiliki satu, dua striker, sedangkan tim lain punya enam atau tujuh striker. Pemain muda belum muncul lagi, kami masih jauh di belakang di regional ini," tutur Fandi.

Pelatih Singapura 'Angkat Topi' untuk Timnas Indonesia U-23
Selain minim pemain berbakat, para pemain tersebut juga tidak memiliki waktu yang cukup untuk fokus persiapan di timnas.

"Pemain-pemain kami kebanyakan paruh waktu, pelajar dan wajib militer, jadi kami tidak bisa minta lebih. Kami harus menunggu sampai pukul 6 atau 7 malam, karena tidak ada kesempatan untuk mereka berlatih," ucap fandi.

"Ini yang kami miliki, kami harus terus maju," kata Fandi menambahkan. (sry/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER