Jakarta, CNN Indonesia --
Suporter Indonesia, Andreas Setiawan, yang sempat ditahan Polis Diraja Malaysia (PDRM) tiba di Bali, Jumat (29/11) malam.
Andreas sempat ditahan PDRM terkait dugaan teror bom di media sosial saat pertandingan
Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Malaysia dan
Timnas Indonesia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11). PDRM membebaskan Andreas pada Kamis (28/11) sore.
"Puji Tuhan, di sini aku senang sekali bisa kembali ke Bali lagi sama teman-teman dan juga keluarga yang bakal ketemu," kata Andreas dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andreas ditangkap bersama Rifki Choirudin dan Iyan Prada Wibowo. Namun Rifki dan Iyan lebih dulu dibebaskan PDRM.
 Suasana di dalam Stadion Nasional Bukit Jalil ketika Malaysia menjamu Indonesia, Selasa (19/11). (CNN Indonesia/Nova Arifianto) |
"Saya juga berterima kasih kepada teman-teman di Malaysia atas dukungan dan doa yang telah diberikan selama ini, sehingga saya bisa bebas dan bisa kembali ke Indonesia dengan selamat," katanya.
Andreas mengaku mendapat bantuan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur dan Aliansi Suporter Indonesia di Malaysia selama ditahan hingga akhirnya dibebaskan.
[Gambas:Video CNN]"KBRI Kuala Lumpur berterima kasih atas kerja sama dan koordinasi yang baik dengan PDRM dan Aliansi Suporter Indonesia di Malaysia atas telah bebasnya tiga orang suporter sepak bola Indonesia dari tahanan polisi," tulis KBRI Kuala Lumpur melalui keterangan resmi, Kamis (28/11) sore.
Kedatangan Andreas Setiawan di Bali, disambut oleh rekannya-rekannya dan puluhan suporter lain yang tergabung dalam Suporter Indonesia Pulau Bali (SIPB).
Fan sepak bola itu menyambut Andreas dengan meneriakkan yel-yel dan menyanyikan lagu sehingga sempat menarik perhatian di terminal kedatangan internasional Bandara Ngurah Rai, Bali.
(nva/jal)