Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga (
Menpora)
Zainudin Amali menyayangkan dan merasa kecele status dance sport berubah menjadi ekshibisi di
SEA Games 2019.
Kondisi itu membuat kemenangan atlet dance sport, Dwi Cindy Desyana, tidak dihitung medali lantaran hanya diikuti dua peserta.
"Kalau tidak ada hitungan medali kan bisa saja di awal kita bilang tidak usah ikut. Mereka [panitia SEA Games 2019] juga menjanjikan peluang medali emas, kenapa akhirnya kami putuskan tetap ikut. Nyatanya benar dapat medali dan peluang itu terbukti," tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Dwi Cindy merebut medali emas di SEA Games di nomor women breaking yang digelar di Royce Hotel, Filipina, Minggu (1/12). Cindy berhasil mengalahkan wakil Filipina, Debby Hate, 3-2 pada laga final.
 Menpora RI Zainudin Amali mengaku kecewa dance sport hanya ekhsibisi di SEA Games 2019. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma) |
Menpora kemudian menjelaskan kronologi cabang dance sport berubah menjadi ekshibisi.
"Jadi memang awalnya dipertandingkan dengan hitungan medali. Tetapi menjelang upacara pembukaan ada
council meeting dan baru diketahui ternyata ada dua negara peserta. Akhirnya diputuskan untuk ekshibisi karena untuk dipertandingkan minimal harus ada tiga negara peserta," kata Zainudin
Terpisah, Chief de Mission (CdM) Kontingen Indonesia Harry Warganegara mengatakan sejak awal tidak pernah diberikan informasi terkait jumlah negara peserta dalam satu cabang ataupun disiplin olahraga. Tugas peserta hanya memasukkan
entry by sport, disusul
entry by number dan
entry by name di setiap cabang dan nomor pertandingan.
"Pada saat
council meeting tanggal 29 November baru dibuka oleh Phisgoc [panitia penyelenggara SEA Games 2019] siapa saja yang daftar untuk nomor dan cabor."
"Awalnya dance sport bukan ekshibisi. Tapi karena pesertanya kurang, berubah lagi jadi ekshibisi. Kalau panitianya serius, dicari dong pesertanya. Mereka harus lobi-lobi," ungkap Harry.
[Gambas:Video CNN] (bac)