Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih kepala ganda putra PBSI,
Herry Iman Pierngadi, terkejut dengan keberhasilan Mohammad
Ahsan/Hendra Setiawan meraih kemenangan dua gim langsung atas Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dalam final
BWF World Tour Finals 2019.
Ahsan/Hendra meraih kemenangan 24-22 dan 21-19 dalam laga yang sengit. Ganda putra senior itu bahkan sempat tertinggal jauh pada gim kedua.
"Pastinya sangat gembira Hendra/Ahsan bisa meraih gelar di kejuaraan ini, apalagi yang turun di turnamen ini kan delapan pasangan terbaik dunia. Dan di satu sisi saya
surprise juga mereka bisa menang dengan
straight game. Padahal saya kira tadi akan
rubber," ujar Herry dikutip dari situs resmi PBSI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahsan/Hendra menjadi wakil pertama Indonesia yang berhasil meraih gelar dalam ajang BWF World Tour Finals. Sebelumnya ketika masih bernama BWF Super Series Finals, Ahsan/Hendra sudah pernah meraih dua gelar.
[Gambas:Video CNN]Keberhasilan kali ini menjadi kabar gembira bagi Herry yang sebentar lagi akan merayakan natal.
"Sebagai pelatih saya bangga melihat mereka bisa berhasil di kejuaraan akhir tahun ini. Boleh dibilang ini jadi kado natal yang manis lah buat saya," ucap Herry.
Pelatih yang sudah berada di pelatnas PBSI sejak 1993 itu menilai Ahsan/Hendra memiliki kemampuan lebih dalam penempatan bola ketimbang Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang mengalami dua kekalahan dari Endo/Watanabe pada BWF World Tour Finals 2019.
"Hendra/Ahsan memang penempatan bolanya lebih efisien, akurasinya juga cukup baik dan kualitasnya juga mumpuni. Karena memang mereka kan pemain senior," jelas Herry.
(nva)