Jakarta, CNN Indonesia -- Ulah
Dele Alli membuat lelucon soal virus Corona di Wuhan, China, bisa berakibat buruk baginya. Bintang klub
Liga Inggris,
Tottenham Hotspur itu terancam sanksi larangan bermain dari Federasi Sepak Bola Inggris (FA).
Meski sudah menyampaikan permintaan maaf, FA disebut kemungkinan menjatuhi sanksi larangan bermain kepadanya.
Pihak FA kini masih melakukan investigasi terkait video lelucon tentang virus corona yang sempat diunggah Alli di media sosial. Dilansir dari
Daily Mail, pemain 23 tahun itu bisa dijatuhi sanksi berupa larangan bermain atau denda jika terbukti bersalah melanggar Kode Disiplin di sepak bola Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain timnas Inggris tersebut sebelumnya membuat lelucon soal virus corona yang diunggah melalui akun Snapchat. Alli yang berada di sebuah bandara tampak mengenakan masker di ruang keberangkatan. Dia kemudian mengarahan telepon selularnya kepada pria berwajah Asia pada Sabtu (8/2).
 Ilustrasi penanganan salah satu pasien yang terkena virus corona di Wuhan. (STR / AFP) |
Dalam video tersebut, Alli juga memamerkan botol antiseptik pembersih dengan menuliskan, "Virus harus lebih cepat dari itu agar bisa menangkap saya."
Tak lama kemudian dia menghapus video tersebut lantaran banyak netizen yang menghujatnya. Dia lalu menyampaikan permintaan maaf atas gurauan terkait virus corona tersebut.
Saya ingin meminta maaf atas video yang saya unggah di Snapchat kemarin," kata Alli dalam video yang dirilis lewat media sosial asal China, Weibo.
"Itu tidak lucu. Saya segera menyadari dan menghapus video tersebut. Saya mengecewakan diri sendiri dan klub," sambungnya.
FA sendiri pernah menghukum gelandang Manchester City, Bernardo Silva, lantaran candaannya kepada rekan setim, Benjamin Mendi, di akun media sosial menyinggung isu rasial.
Pemain timnas Portugal itu menyamakan Mendy dengan logo merek coklat berbentuk kartun bocah berkulit hitam
Bernardo Silva kemudian mendapat sanksi larangan sekali bermain dan denda 50 ribu poundsterling atau setara Rp885 juta.
(bac)