Jakarta, CNN Indonesia -- Pemain
PSM Makassar dilarang keluar kamar hotel selama menginap di Singapura lantaran siaga
virus corona saat melakoni laga tandang melawan Tampines Rovers di
Piala AFC di Stadion Jalan Besar, Rabu (12/2).
Larangan itu muncul setelah Singapura kondisi siaga menyusul peningkatan status wabah penyakit atau
disease response system condition (dorscon) dari kuning ke oranye pada Sabtu (8/2).
"Dokter tim juga minta pemain untuk tetap berada di kamar istirahat jika tidak ada keperluan yang penting-penting banget. Pemain juga diminta jaga kondisi dan minum banyak air putih dan vitamin yang sudah disediakan," kata Media Officer PSM, Sulaiman, kepada
CNNIndonesia.com, Senin (10/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dokter tim PSM juga sudah mengantisipasi para pemain dengan memberikan vitamin dan membekali Pasukan Ramang dengan masker antivirus. Masing-masing pemain dibekali delapan masker untuk dipakai selama empat hari di Singapura.
Menurut Sulaiman, PSM akan mematuhi jadwal yang diberikan AFC terkait pertandingan Piala AFC 2020 dengan melakoni laga tandang sebagai partai pertama.
Meski demikian, setibanya di Negeri Singa nanti Juku Eja bakal mendapatkan penanganan khusus. Penanganan itu dilakukan sebagai antisipasi terkait penyebaran virus corona.
Rencananya tim asuhan Bojan Hodak yang beranggotakan 20 pemain itu bertolak ke Singapura pada Senin sore pukul 17.30 WIB melalui Bandara Soekarno-Hatta.
"Sebelum berangkat kami juga sudah menandatangani semacam surat deklarasi kesehatan. Isinya beberapa pertanyaan terkait kesehatan dan riwayat travel masing-masing personel tim," ucap Sulaiman melalui sambungan telepon.
 PSM bakal dapat penanganan khusus di Singapura. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya) |
"Nanti di Singapura juga katanya kami ada
special treatment dari pemerintah Singapura," ujar Sulaiman menambahkan.
Sulaiman menjelaskan, keberangkatan PSM meladeni Tampines Rovers bukan berarti mengindahkan
travel warning yang dikeluarkan pemerintah Indonesia.
[Gambas:Video CNN]Maklum, AFC sebagai badan sepak bola Asia juga tidak memberikan larangan ataupun perubahan jadwal pertandingan melawan Tampines Rovers meski Singapura menjadi salah satu negara yang terdampak virus corona.
"Dari AFC sendiri juga tidak ada pernyataan bahwa pertandingan ditunda atau dipindahkan. Kami sudah menanyakan langsung ke AFC terkait perkembangan virus corona ini, tapi AFC menjawab pertandingan tetap sesuai jadwal, tidak ada perubahan maupun perpindahan
venue pertandingan," tutur Sulaiman.
Sementara itu, virus corona yang terdapat di Singapura sedikit berdampak pada kompetisi sepak bola di negara tersebut, dikutip dari
Channel News Asia.
Liga Primer Singapura (SPL) musim 2020 rencananya dimulai pada 22 Februari nanti tetap digelar namun dengan sejumlah syarat, menurut Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS), Senin (10/2).
Setiap pintu masuk stadion di Singapura akan disediakan pemindai suhu tubuh. Penonton yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti flu, batuk atau sesak napas akan ditolak masuk ke stadion. Petugas juga akan menolak penonton dengan suhu tubuh mencapai 38 derajat celsius.
Tidak saja di tempat pertandingan, lokasi latihan juga akan mendapat penanganan serupa. Pemain-pemain yang tampil di Liga Primer akan mendapat pemindahan suhu di tempat latihan.
Setiap pemain dengan suhu tubuh 38 derajat celsius atau lebih, menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti flu, batuk atau sesak napas tidak akan diizinkan untuk berpartisipasi dalam sesi pelatihan atau pertandingan kompetitif.
Selain itu, pemain juga disarankan untuk tidak membagikan barang-barang pribadi termasuk botol air, dan harus memberi tahu manajer tim mereka jika merasa tidak sehat sebelum dan atau selama sesi pelatihan atau kompetisi.
(ttf/sry)