Jakarta, CNN Indonesia --
Jurgen Klopp tentu tidak akan menunjuk 1-2 pemain sebagai biang kekalahan
Liverpool. Bila itu dilakukan, Fabinho dan Adrian adalah sosok yang bertanggung jawab penuh di balik kekalahan dari
Chelsea yang membuat peluang treble mereka sirna musim ini.
Liverpool dan Chelsea menyajikan duel terbuka yang sangat menarik di babak pertama. Kedua tim sama-sama punya peluang emas untuk mencetak gol lewat serangan-serangan yang disusun apik.
Perbedaan besar di babak pertama adalah pada sosok kiper. Ketika Kepa Arrizabalaga membuat tiga penyelamatan beruntun yang spektakuler, Adrian justru menunjukkan kecerobohan saat mengawal gawang The Reds.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adrian sejatinya juga melakukan sejumlah penyelamatan namun kesalahan di menit ke-13 mengacaukan segalanya. Adrian tidak bisa mengamankan bola tendangan Willian yang tepat mengarah pada dirinya. Bola lepas dari pelukan Adrian dan masuk ke dalam gawang.
 Adrian dan Fabinho melakukan kesalahan dalam proses gol pertama Chelsea.(AP/Kirsty Wigglesworth) |
Dalam proses gol pertama, Adrian bukan satu-satunya pemain yang melakukan kesalahan karena Fabinho juga turut andil di dalamnya. Ketidakmampuan Fabinho menguasai bola berujung pada sodoran bola ke arah Willian yang berdiri bebas di depan kotak penalti.
Tanpa kesalahan Fabinho, Willian tidak akan punya peluang untuk melakukan tembakan. Tanpa kesalahan Adrian, tendangan Willian juga bisa dengan mudah dijinakkan.
Pada proses gol kedua, Fabinho kembali punya peran penting. Fabinho tidak bisa mengejar Ross Barkley yang mendapat bola di tengah lapangan padahal Barkley tergolong pemain yang punya kecepatan biasa.
Fabinho juga memutuskan untuk tidak melakukan tekel setelah melihat ada Neco Williams dan Joe Gomez di depan. Namun keputusan tersebut berbuah fatal bagi Liverpool.
Barkley memilih untuk tidak melakukan tusukan ke kotak penalti dan langsung melakukan tendangan. Joe Gomez yang menanti kedatangan Barkley di kotak penalti hanya bisa terpana menyaksikan bola masuk ke dalam gawang.
Secara umum, gegenpressing Liverpool tidak bekerja baik di proses gol kedua. Barkley tidak dikelilingi pemain-pemain Liverpool yang sudah sibuk naik menyerang untuk mencetak gol penyama kedudukan.
Sedangkan di proses gol pertama, Liverpool terlalu berani memainkan bola di daerah pertahanan padahal Chelsea tengah memberikan tekanan dengan agresif.
Kepercayaan Jurgen Klopp menurunkan skuat campuran pemain inti dan cadangan harus dibayar mahal. Mereka dipastikan gagal meraih treble musim ini.
(ptr/jal)