Jakarta, CNN Indonesia -- Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (
PBSI) menargetkan salah satu wakil Indonesia bisa meraih gelar dalam kejuaraan badminton
All England yang bakal berlangsung 11-15 Maret 2020.
Kendati ganda putra memiliki kans besar membawa pulang medali emas di turnamen badminton tertua di dunia itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Susy Susanti tidak secara spesifik membebani sektor yang memang kerap menjadi andalan Indonesia di berbagai kejuaraan.
"Target kami tetap satu gelar, mempertahankan yang tahun lalu. Tapi saya tidak menyebutkan sektor mana, karena tidak ingin membebani atlet tertentu."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang yang paling berpeluang ada di sektor ganda putra. Tapi tunggal putra, ganda putri dan ganda campuran memiliki peluang yang sama. Untuk tunggal putri bukannya pesimistis, tapi kami lebih realistis melihat persaingan di lapangan," tutur Susy dikutip dari rilis resmi PBSI.
 Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan merupakan juara bertahan All England. (Dok. PBSI) |
Tak hanya berburu gelar juara, para pemain yang berlaga di All England juga ditargetkan dapat menambah poin dalam rangka kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
"Kami berharap para atlet bisa tampil maksimal dan memperoleh hasil yang terbaik. Mereka diharapkan bisa memanfaatkan turnamen ini untuk mendapatkan poin sebanyak mungkin, khususnya bagi para atlet yang diproyeksikan tampil di Olimpiade Tokyo 2020," kata Chief de Mission tim Indonesia, Achmad Budiharto.
Pada perhelatan All England tahun lalu, Indonesia membawa pulang satu gelar yang diraih Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Isu virus Corona tak lepas dari antisipasi PBSI sehingga para atlet juga didukung persiapan non teknis untuk melindungi diri selama berada di Inggris.
"Sejak virus corona menyebar, atlet dan tim ofisial yang berangkat pasti dibekali masker dan
hand sanitizer. Persiapan teknis mereka juga sudah baik dan siap untuk menghadapi laga nanti. Kita berdoa semoga nanti tidak ada kendala berarti dan para atlet bisa menampilkan yang terbaik," ujar Susy.
[Gambas:Video CNN] (nva/jal)