Jakarta, CNN Indonesia --
Yoel Romero yang akan menantang
Israel Adesanya pada perebutan gelar juara dunia kelas menengah
UFC, Minggu (8/3) siang WIB, merupakan petarung anomali terhebat di ajang MMA.
Sebelum memutuskan tampil di ajang MMA, Romero lebih dikenal di ajang gulat. Petarung asal Kuba itu merebut medali perak Olimpiade 2000 dan juara dunia 1999.
Memulai karier MMA pada 2009 saat meraih kemenangan TKO atas Sascha Weinpolter, Romero menunjukkan karier yang anomali. Petarung 42 tahun itu hingga kini tidak pernah meraih kemenangan submission atau pertarungan bawah dari 13 kemenangan yang diraih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Catatan 13 kemenangan dan empat kekalahan di MMA milik Romero terbilang anomali, karena 11 di antaranya diraih lewat kemenangan KO atau TKO. Sementara dua kemenangan terjadi lewat kemenangan angka.
 Yoel Romero memiliki kemampuan bertarung atas yang luar biasa. (AFP/Joe Scarnici) |
Petarung berjuluk Soldier of God itu justru mampu tampil sangat impresif di pertarungan atas meski memiliki dasar disiplin gulat dan Brazilian Jiu-jitsu.
Romero memiliki pukulan yang luar biasa. Ditambah dasar gulat dan Brazilian Jiu-jitsu, Romero menjadi lawan yang sulit dikalahkan karena memiliki kemampuan untuk bertahan dan lepas dari tekanan lawan.
Romero merupakan salah satu petarung yang dihormati di kelas menengah UFC meski di dua pertarungan terakhir kalah dari Paulo Costa dan Robert Whittaker.
Romero seharusnya merebut gelar interim kelas menengah UFC usai mengalahkan Luke Rockhold pada Februari 2018. Namun, gelar itu dicabut setelah Romero gagal lolos timbang badan.
Status petarung pengganti yang dipegang Romero juga tidak menjadi jaminan bagi Israel Adesanya bisa meraih kemenangan mudah. Romero tetap lawan yang tangguh meski sudah tidak muda.
Romero merupakan petarung pengganti untuk melawan Israel Adesanya setelah Paulo Costa mengalami cedera.
[Gambas:Video CNN] (har/jal)