Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok suporter garis keras
Borussia Dortmund turun tangan membantu warga setempat yang terinfeksi
virus corona dengan memberikan jasa antar.
Kelompok ultras yang bernama The Sudtribune Dortmund itu mengikuti jejak fan VFB Stuttgart. Mereka coba meringankan beban orang-orang yang kena imbas pandemi corona dengan aksi solidaritas tersebut.
"Penting untuk menunjukkan solidaritas dan memikul tanggung jawab. Kami ingin membantu orang-orang yang saat ini termasuk dalam kelompok berisiko [corona]," tulis pernyataan Ultras The Sudtribune Dortmund seperti dilansir
Daily Mail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berusaha membantu di seluruh wilayah Dortmund. Jadi mulai besok [Selasa waktu setempat], dari jam 11.00 sampai 17.00, kami menawarkan untuk membawa barang belanjaan Anda atau layanan lainnya."
Ultras Dortmund itu pun menggarisbawahi soal bantuan yang diberikan. Mereka ingin bantuan ini benar-benar digunakan oleh pihak yang memang sangat memerlukan bantuan, terutama orang-orang yang masuk dalam kelompok berisiko corona.
"Harap hanya menggunakan penawaran ini jika Anda benar-benar termasuk kelompok berisiko atau sedang dalam karantina. Kami juga meminta pengertian bahwa kami tidak bisa menjamin seluruh permintaan bisa dipenuhi."
[Gambas:Video CNN]Jerman termasuk satu di antara negara-negara yang terdampak virus corona. Mengacu data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sudah 12 orang meninggal dan terdapat 4.838 kasus yang terkait virus corona.
Gelaran Bundesliga dan Bundesliga 2 sendiri telah ditunda hingga 2 April untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Hal ini berdasarkan kesepakatan 36 klub saat pertemuan yang berlansung di Frankfurt, Senin (16/3).
Kepala Eksekutif Liga Sepak Bola Jerman (DFL) Christian Seifert mengatakan pada 2 April seluruh pemangku kepentingan akan berkumpul lagi untuk memutuskan langkah selanjutnya.
"Mulai sekarang, tidak ada siapapun yang bisa mengatakan dengan penuh keyakinan kapan [kompetisi] sepakbola akan dimulai kembali. Juga terlalu dini untuk bisa mengatakan musim ini tak akan sampai akhir," kata Seifer.
(jal/jun)