Jakarta, CNN Indonesia --
UEFA (Konfederasi Sepak Bola Eropa) dijadwalkan menggelar serangkaian rapat darurat untuk menyikapi penyebaran
virus corona, Selasa (17/3) waktu setempat.
Rencananya, UEFA bakal menggelar rapat sebanyak empat kali. Pertama dengan Asosiasi Klub Eropa, yang mewakili 250 klub termasuk Liverpool.
Rapat kedua UEFA akan berdiskusi dengan perwakilan liga-liga Eropa. Dilanjutkan rapat dengan seluruh federasi atau asosiasi sepak bola di Eropa, lalu yang terakhir dengan Komite Eksekutif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan bakal dirilis setelah rapat terakhir dengan Komite Eksekutif UEFA.
Berikut keputusan yang mungkin diambil UEFA:
1. Menunda Piala Eropa 2020 hingga 2021Piala Eropa 2020 kemungkinan besar bakal ditunda hingga tahun depan. Opsi ini jadi prioritas ketimbang membatalkan atau mengakhiri musim lebih cepat sebagai imbas virus corona.
Italia, negara Eropa yang paling banyak positif virus corona sudah melayangkan permintaan resmi kepada UEFA. Mereka memilih untuk menuntaskan kompetisi meski harus mengalami penundaan hingga waktu yang tidak ditentukan.
Usulan FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) kemungkinan besar didukung negara-negara lain, termasuk Spanyol, Inggris, dan Jerman yang juga memberhentikan aktivitas liga selama dua pekan ke depan.
2. Ubah Format Liga Champions dan Liga EuropaLiga Champions dan Liga Europa berpeluang menggunakan format 'Final Four' untuk menghadapi kondisi yang tidak menentu karena wabah virus corona.
[Gambas:Video CNN]Babak perempat final Liga Champions dan Liga Europa berpeluang digelar satu leg di tempat yang netral. Sementara semifinal dan final akan digelar dalam waktu empat hari dalam format Final Four. Seluruh pertandingan kemungkinan bakal digelar tanpa penonton.
3. Puncak Klasemen Juara Kompetisi DomestikUEFA kemungkinan besar bakal mengusulkan pemuncak klasemen sementara jadi juara kompetisi domestik. Keputusan ini diambil jika pencegahan wabah corona masih belum menentu.
Keputusan darurat ini pernah dilakukan UEFA pada 1999. Ketika itu UEFA yang masih dipimpin Lennart Johannson memutuskan untuk memberi gelar Liga Yugoslavia kepada Partizan Belgrade setelah liga dihentikan karena perang Balkan.
(jun/sry)