Jakarta, CNN Indonesia -- Klub Liga Primer Malaysia,
Kelantan FA, memberlakukan kebijakan memotong gaji pemain sebagai imbas dari diliburkannya kompetisi sementara waktu akibat pandemi wabah
virus corona.
Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menangguhkan semua kompetisi sepak bola, termasuk dua kasta teratas, Liga Super Malaysia dan divisi di bawahnya, Liga Primer Malaysia, karena Covid-19 pada 13 Maret.
Akibat penghentian sementara itu, finansial klub berjuluk Golden Deers itu terpengaruh lantaran tidak mendapat pemasukan, salah satunya dari tiket penonton. Menurut Kelantan, pendapatan dari tiket penonton sangat dibutuhkan klub guna menopang pengeluaran tim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, kebijakan memotong gaji pemain diambil manajemen klub. Kelantan juga berharap para pemain bisa memahami situasi tersebut.
"Tanpa pertandingan, menyebabkan kami kekurangan dana. Kami kehilangan sekitar 100 ribu ringgit [sekitar Rp359 juta] dalam satu pertandingan yang tidak digelar," ujar Sekjen Kelanta FA, Husin Deraman, kepada New Straits Times dikutip dari
FOX Sports Asia.
[Gambas:Video CNN]"Kami harus bertemu dengan pemain dan berbicara tentang perlunya memotong gaji. Tapi ini hanya sementara sampai liga kembali jalan," ucap Deraman menambahkan.
Dalam satu bulan, Kelantan membutuhkan dana sekitar 500 hingga 600 ribu ringgit. Menurut laporan
New Straits Times, klub-klub yang keuangannya terpengaruh dengan berhentinya Liga Primer Malaysia untuk sementara akan memotong 25 persen gaji para pemainnya.
Keuangan klub akan makin beranjut jika kompetisi terhenti untuk jangka waktu yang lama. Klub-klub yang sangat bergantung dengan pendapatan dari tiket penonton akan yang paling terkena imbas dari kebijakan tersebut.
(sry)