ANALISIS

Keputusan Tepat dan Menyakitkan Olimpiade Ditunda

Haryanto Tri Wibowo | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mar 2020 20:11 WIB
Mencari ruang untuk menggelar ajang enam pekan seperti Olimpiade di kalender olahraga 2021 akan sangat rumit.
Menunda Olimpiade 2020 merupakan keputusan tepat. (AP/Eugene Hoshiko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan menunda Olimpiade 2020 Tokyo merupakan hal penting sekaligus menyakitkan. Keputusan ini akan membuat kondisi rumit bagi atlet dan penyelenggara.

Jepang dan IOC telah mencapai kesepakatan untuk menunda Olimpiade 2020 dan menggeser waktu pelaksanaan paling lambat hingga tahun depan.

Menunda Olimpiade merupakan keputusan tepat yang diambil Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan pemerintah Jepang. Bagaimana bisa pesta olahraga dunia digelar saat dunia sedang 'sakit' karena wabah virus corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratusan ribu orang akan terlibat langsung di Olimpiade 2020 di Tokyo, mulai dari panitia, atlet, hingga penonton. Dengan wabah virus corona yang masih berkembang, tetap menggelar Olimpiade 2020 sangat berisiko.

Keputusan untuk menunda Olimpiade 2020 juga tepat bagi para atlet. Mungkin tidak banyak atlet yang terkena virus corona. Tapi, bagaimana bisa atlet dipaksa untuk tetap tampil di Olimpiade 2020 tanpa menjalani latihan atau uji coba jelang tampil.

Olimpiade 2020 Tokyo semula dijadwalkan berlangsung mulai 24 Juli.Olimpiade 2020 Tokyo semula dijadwalkan berlangsung mulai 24 Juli. (AFP/MLADEN ANTONOV)
Para atlet bakal dibuat stres bila IOC dan Panitia Penyelenggara (TOGOC) tetap memutuskan untuk menggelar Olimpiade 2020 pada 24 Juli hingga 9 Agustus mendatang. Pasalnya, mereka tidak bisa melakukan persiapan dengan hanya berada di rumah untuk menjalani karantina diri.

Gym dan fasilitas olahraga juga ditutup di sebagian besar negara peserta Olimpiade 2020 karena virus corona. Lalu, bagaimana bisa atlet berlatih. Olimpiade dianggap sebagai ajang olahraga level tertinggi dan paling bergengsi. Tanpa latihan yang tepat, kualitas Olimpiade di Tokyo pasti akan sangat buruk.

Menunda Olimpiade meski masih menyisakan empat bulan sebelum hari H juga tepat. Pasalnya, hingga kini ada lebih dari 40 persen kuota atlet yang akan tampil di Olimpiade 2020 belum terisi.

Keputusan Tepat dan Menyakitkan Olimpiade Ditunda
Kemungkinan untuk menyelesaikan kualifikasi kuota 40 persen itu hingga 24 Juli mendatang juga sangat kecil. Tidak ada ajang olahraga, termasuk yang menjadi tempat kualifikasi menuju Olimpiade 2020, digelar karena situasi serba tak pasti lantaran pandemi virus corona.

IOC Putar Otak

Setelah dari keputusan tepat, mari kita membahas kenapa menunda Olimpiade 2020 merupakan keputusan yang menyakitkan sekaligus memusingkan.

Menunda Olimpiade tidak sama dengan menunda ajang olahraga lainnya, sebagai contoh menunda kompetisi sepak bola atau ajang MotoGP. Persiapan Olimpiade 2020 sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu.

Dari sisi atlet, mereka yang sudah dinyatakan lolos untuk tampil di Olimpiade 2020 berpeluang harus kembali menjalani kualifikasi. Sebuah keputusan yang menyakitkan dan tidak adil, karena mereka sudah berjuang dari nol untuk bisa tampil di ajang olahraga paling bergengsi di dunia tersebut.

IOC dan TOGOC harus putar otak untuk menentukan jadwal baru Olimpiade Tokyo.IOC dan TOGOC harus putar otak untuk menentukan jadwal baru Olimpiade Tokyo. (AP/Jae C. Hong)
Jika IOC memutuskan untuk menghapus semua hasil kualifikasi, maka perjuangan para atlet akan sia-sia. Mungkin ini satu-satunya peluang mereka untuk bisa tampil di Olimpiade. Di sisi lain jika IOC tetap menggunakan hasil kualifikasi saat ini, belum tentu sang atlet merupakan yang terbaik saat Olimpiade Tokyo digelar.

Dari sisi penyelenggaraan, IOC dan TOGOC dipastikan akan pusing.  Setelah diundur paling lambat ke 2021, persoalan utama adalah mencari ruang selama untuk menggelar di kalender olahraga 2021 yang mungkin akan rumit.

Hal itu dikarenakan sudah ada dua ajang besar di musim panas tahun depan, yakni Kejuaraan Dunia Atletik di Oregon, Amerika Serikat (6 Agustus-15 Agustus 2021) dan Kejuaraan Dunia Akuatik di Fukuoka, Jepang (16 Juli-1 Agustus 2021).

[Gambas:Video CNN]
Atletik dan akuatik merupakan salah satu daya tarik utama ajang Olimpiade. Tidak mungkin dua cabang itu akan dihapus dari Olimpiade Tokyo.

Setelah Olimpiade dipaksa kalah oleh pandemi Corona di tahun ini, maka tahun depan bila situasi sudah membaik, ajang lain yang harus mengalah demi kelangsungan Olimpiade. (ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER