Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih klub Liga Super China Shenzen asal Italia, Roberto Donadoni, sangat mengkhawatirkan keluarga di negaranya karena darurat pandemi
virus corona di sana.
Total hampir 14 ribu orang meninggal di Italia karena serangan virus corona. Angka itu bahkan melebihi dari negara-negara lain di dunia, termasuk China.
Kota Bergamo yang merupakan kelahiran Donadoni, merupakan wilayah terparah yang terkena dampak penyebaran 'flu ganas' tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berasal dari Bergamo, salah satu dari beberapa tempat yang mengalami situasi sulit saat ini. Keluarga saya berasal dari sana, benar-benar amat berat," kata Donadoni kepada
AFP.
"Setiap hari saya menghubungi ibu, kakak laki-laki dan perempuan. Memang memungkinkan bagi saya untuk melihat keluarga melalui Facetime, Skype, atau WeChat, namun kini situasinya berbeda."
 Roberto Donadoni memulai petualangan baru menangani klub China. (AFP/STR) |
Donadoni bahkan mengakui kerap dilanda tekanan psikis karena selalu memikirkan keluarganya di Italia.
"Ketika Anda berada dekat dengan keluarga, itu satu hal. Namun jika Anda berada 10 ribu kilometer jauhnya, situasinya sangat berbeda," tutur mantan pemain AC Milan tersebut.
Donadoni sendiri baru memulai karier sebagai pelatih di kompetisi China pada 2019 setelah hengkang dari Bologna. Tak lama setelah itu, Negeri Tirai Bambu diterpa wabah corona.
Kota Wuhan menjadi yang terparah menderita serangan virus corona. Shenzen sendiri berada di Provinsi Guangdong, China bagian Selatan, jauh dari Kota Wuhan yang berada di tengah-tengah negara itu.
Meski demikian, pemerintah tetap memberlakukan isolasi mandiri bagi seluruh warga China demi menekan penyebaran virus Corona. Di China sendiri, tingkat penyebaran virus tersebut sudah mulai menurun drastis.
(bac/bac)