Jakarta, CNN Indonesia --
Virus corona diprediksi bakal mengubah tradisi atau kebiasaan dalam olahraga seperti berjabat tangan sebelum dan sesudah pertandingan
badminton atau
sepak bola.
Olahraga mengalami vakum setelah virus corona menjadi wabah besar dan menghantui kehidupan orang banyak. Cara penularan melalui droplet atau percikan cairan tubuh, yang memaksa orang menjadi berjarak, membuat beberapa hal yang sebelumnya lazim dilakukan atlet berpotensi haram pada masa yang akan datang.
Kebiasaan salaman atau jabat tangan yang merupakan tanda sportivitas bisa menjadi hilang. Begitu pula dengan tradisi tos tangan atau
chest bump pun bisa menjadi hal yang terlarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas yang memungkinkan sentuhan antarpemain atau pemain dengan orang lain seperti fan, sudah mulai dikurangi sejak awal pandemi virus corona. Beberapa klub, mulai dari Southampton sampai Persib Bandung mewanti-wanti agar para pemain tak sembarangan memberi tanda tangan atau melakukan swafoto dengan penggemar.
Hal yang sama juga terjadi di liga bola basket NBA. Beberapa klub menganjurkan pemain tak lagi melakukan tos pada awal Maret 2020. Begitu pula dalam beberapa turnamen terakhir badminton. Para pemain tak lagi saling bersalaman dengan wasit, juri, dan lawan.
 Para pemain melakukan tos dalam pertandingan All Star NBA 2020. (AP Photo/Nam Huh) |
Selain hal-hal yang berhubungan dengan sentuhan anggota badan, ada pula kebiasaan penggunaan handuk di dalam pertandingan tenis atau basket yang mungkin bisa diubah pada masa yang akan datang.
Dalam pertandingan tenis biasanya para atlet dimanjakan dengan keberadaan
ball boys atau
ball girls yang membawakan handuk. Bisa saja keberadaan bocah-bocah tersebut ditiadakan demi alasan kesehatan.
Pada Maret, ketika virus corona mulai mewabah sempat pula terlihat
ball boys dan
ball girls mengenakan sarung tangan. Sebelumnya, pada 2018, ATP memperkenalkan rak handuk yang tidak mendapat sambutan antusias dari petenis.
"Saya rasa kemudahan mendapat handuk kapanpun Anda membutuhkannya sangat membantu. Itu mengurangi hal-hal yang harus Anda pikirkan. Saya rasa itu tugas dari anak-anak [
ball boys dan
ball girls] untuk menyediakan handuk bagi para pemain," ujar petenis Stefanos Tsitisipas dikutip dari AFP.
Sementara dalam olahraga basket, biasanya para atlet mendapat handuk dari ofisial tim saat sedang jeda pertandingan di pinggir lapangan.
Hal lain yang mungkin tidak akan terjadi lagi pada olahraga di masa mendatang adalah kebiasaan melumuri bola kriket dengan ludah. Terlihat menjijikan, namun atlet-atlet kriket kerap memanfaatkan air liur untuk membuat laju bola lebih baik.
Di olahraga sepak bola, kebiasaan meludahi sarung tangan kerap dilakukan kiper dengan sugesti agar dapat membuat bola lebih lengket ketika dipegang.
[Gambas:Video CNN] (nva/jal)