Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pebalap
MotoGP, Toni Elias, menilai
Valentino Rossi begitu kompetitif sehingga memiliki dendam terhadap pebalap lain yang mengalahkan sosok berjuluk The Doctor tersebut.
Elias hingga kini merasa masih dimusuhi Rossi lantaran MotoGP Portugal 2006. Ketika itu Elias meraih kemenangan atas Rossi dengan selisih 0,002 detik.
Kekalahan Rossi dalam seri Portugal tersebut memengaruhi perebutan gelar juara MotoGP 2006 antara pebalap asal Italia itu dengan Nicky Hayden. Pada akhir musim kompetisi, Hayden memimpin dengan 252 poin atau unggul lima poin atas Rossi yang menempati peringkat kedua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bertemu dengan Rossi di Austin [Amerika Serikat] setiap tahun dan menyadari dia masih mengingat momen itu. Dia tak pernah memaafkan saya," ujar Elias.
"Itu mengerikan tetapi sudah waktunya merlupakan dan berteman lagi. Namun itu tidak mungkin, dia tidak akan pernah memberi maaf," sambungnya.
 Valentino Rossi pernah mengalami kegagalan menjadi juara dunia pada 2006. (JOSE JORDAN / AFP) |
Kendati merasa tidak mendapat tempat di hati Rossi, Elias menyatakan kemenangan 14 tahun silam menjadi pengalaman berharga dalam kariernya sebagai pebalap.
Dalam karier di MotoGP yang berlangsung delapan tahun, Elias memang hanya sekali finis terdepan dan menempati podium teratas.
"Meraih kemenangan di balapan MotoGP itu penting. Tetapi meraih kemenangan semacam itu sungguh luar biasa, apalagi saya berduel dengan seseorang seperti Valentino Rossi," kata Elias kepada Dazn dikutip dari
Tuttomotoriweb.
"Itu merupakan kenangan yang sangat indah dan akan selalu membekas di hati saya," sambung pebalap yang kini berlaga di kejuaraan MotoAmerica AMA Superbike.
[Gambas:Video CNN] (nva)