Jakarta, CNN Indonesia -- Di saat pandemi
virus corona seperti saat ini, olahraga dengan intensitas sedang dan tidak terlalu berat tetap dianjurkan untuk menjaga imun tubuh.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan di saat masa
lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (
PSBB) guna memutus penyebaran virus.
Tujuan utama olahraga di saat seperti ini adalah meningkatkan atau setidaknya menjaga imun tubuh agar tak gampang sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang harus diwaspadai dalam berolahraga di saat seperti ini [pandemi virus corona] adalah intensitasnya. Kita harus menjaga intensitas olahraga tidak terlalu berat," kata dr. Dicky Mohammad Shofwan, SpKO.
Olahraga intensitas berat disebut akan membuat imun menurun dan menjadi bumerang untuk menghadapi virus corona.
 Perhatikan intensitas ketika berolahraga. (iStockphoto/Prostock-Studio) |
Untuk mengetahui olahraga dengan intensitas yang pas dan bisa meningkatkan imun, Dicky menyarankan menggunakan
talk test atau test bicara sebagai alat ukur.
"Silakan berbicara dan bernyanyi saat berolahraga. Ketika masih bisa berbicara tetapi ketika bernyanyi suaranya sudah tidak sempurna, itu bisa diperkirakan sebagai olahraga yang memiliki intensitas yang pas," terang Dicky.
"Kalau bernyanyi sudah tidak bisa dan berbicara pun juga sudah tidak lancar, itu tanda intensitas olahraganya sudah berat. Kalau sudah begitu kurangi intensitasnya dan tetap berolahraga sampai 30 menit atau sampai target durasi yang direncanakan," jelas dokter yang pernah berdinas di SKO Ragunan.
Jenis olahraga yang dilakukan pun banyak, termasuk olahraga yang bersifat aerobik atau kardio dan
strength training yang cenderung menguatkan otot.
"Pilihan saat ini olahraga di rumah lebih baik karena meminimalisasi risiko terkena penyakit. Di rumah pun kita bisa melakukan beragam aktivitas. Kalau ada alat seperti
treadmill atau sepeda statis bisa, atau bisa juga kan lihat
exercise video seperti zumba atau
body combat," ucap Dicky.
"Bahkan ada juga olahraga yang terlihat tidak seperti olahraga sungguhan, seperti menyapu, mengepel, atau naik turun tangga. Itu yang disebut NEPA,
Non Exercise Physical Activity. Segala macam aktivitas itu lebih baik daripada tidur, atau rebahan," sambungnya.
Dokter yang pernah bekerja sama dengan Fakhri Husaini di Timnas Indonesia U-16 itu juga menyarankan agar olahraga dilakukan minimal selama 150 menit per pekan atau 30 menit setiap hari.
(nva)