Trauma Valderrama atas Gol Bunuh Diri dan Pembunuhan Escobar

CNN Indonesia
Kamis, 23 Apr 2020 08:16 WIB
Colombian defender Andres Escobar (L) comes up short as he tried to block the shot of US forward Eric Wynalda during their World Cup first round soccer match 22 June 1994 at the Rose Bowl in Pasadena. Escobar scored an own goal when he deflected a shot by US John Harkes into his own net as the United States won 2-1.  AFP PHOTO/MIKE NELSON / AFP PHOTO / MIKE NELSON
Andres Escobar jadi korban pembunuhan karena gol bunuh diri yang dilakukannya pada Piala Dunia 1994. (AFP PHOTO / MIKE NELSON)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pemain timnas Kolombia, Carlos Valderrama, tak bisa melupakan tragedi terbesar di sepak bola Kolombia.

Eks pemain yang berposisi sebagai gelandang itu masih trauma dengan drama gol bunuh diri yang berujung pembunuhan terhadap mantan rekan setimnya, Andres Escobar.

Escobar meninggal dalam peristiwa tragis usai Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Dia dibunuh dengan ditembak sebanyak enam kali di depan kelab malam El Indio pada 2 Juli 1994.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laporan media di Kolombia, para penembak kabarnya meneriakkan 'Gol!' setiap kali melepaskan tembakan ke arahnya. Escobar pun langsung tewas di tempat.

Pembunuhan tersebut pun diduga karena kegeraman para pembunuh lantaran insiden gol bunuh diri yang dilakukan mantan bek tengah Kolombia itu.

Mantan gelandang timnas Kolombia, Carlos Valderrama (tengah). (Mantan gelandang timnas Kolombia, Carlos Valderrama (tengah). (AFP PHOTO / OMAR TORRES)
Escobar memang sempat menjadi sorotan tajam publik sepak bola Kolombia. Pasalnya, dia membuat gol bunuh diri pada menit ke-35 saat melawan Amerika Serikat di Grup A Piala Dunia 1994.

Escobar berusaha menghalau tendangan penyerang tim Paman Sam, John Harckes. Namun, bola yang mengenai kakinya malah mengarah ke gawang timnya sendiri dan kebobolan.

Gol tersebut membuat tuan rumah di atas angin. Amerika Serikat pun menang 2-1 atas Kolombia.

Rentetan peristiwa kelam itu pula yang sulit diusir dari ingatan Valderrama, rekan setim Escobar.

"Tak pernah terjadi sebelumnya di belahan bumi manapun kejadian seperti ini [pembunuhan terhadap pesepakbola karena hasil di lapangan]," ungkap Valderrama kepada Fox Sport dikutip dari El Universo.

Trauma Valderrama atas Gol Bunuh Diri dan Pembunuhan Escobar
Valderrama pun sedikit menyesalkan seandainya Escobar mengikuti saran ofisial tim agar jangan langsung pulang ke negara mereka usai kekalahan memalukan tersebut. Pasalnya, sempat tersiar kabar bahwa bakal ada teror di Kolombia menyusul kekalahan memalukan itu.

"Itu momen yang menyedihkan. Kami tersingkir [dari Piala Dunia 1994]. Mereka [ofisial tim] menawarkan kami dua pilihan, kembali ke Kolombia atau bertahan untuk sementara di Amerika Serikat. Saya pilih bertahan."

"Kemudian ketika saya berada di pesawat untuk pulang [ke Kolombia]. Hari itu pula terjadi pembunuhan terhadap Andres [Escobar]. Pramugari pun sempat memberitahu saya terjadi pembunuhan terhadap rekan setim saya timnas di Kolombia," ujar Valderrama.

Meski pramugari tidak memberitahu nama korban pembunuhan, nama Escobar yang terlintas dalam benak Valderrama.

"Saya masih terguncang. Saya sangat gelisah di kursi pesawat. Dia [pramugari] tidak mau memberitahu saya bahwa itu adalah Andres Escobar [ketika itu]."

"Waktu berlalu dan saya tidak bisa melupakannya hingga sekarang. Hanya karena permainan sepak bola di lapangan, mereka tega menghabisi Anda," terang El Pibe, julukan Valderrama.

[Gambas:Video CNN]


(bac/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER