Sejarah Hari Ini: 27 Tahun Tragedi Pesawat Timnas Zambia

CNN Indonesia
Senin, 27 Apr 2020 12:51 WIB
A file photo taken on April 28, 1993 shows the emblem of the national Zambian football team and some belongings of players found by Gabonese divers at sea after a plane carrying the team crashed on April 27 shortly after takeoff from Libreville. Thirty people, including 25 players and officials heading to a World Cup qualifying match, were killed in the crash. When Zambia's national football team players arrive in Libreville on February 9, 2012 they will keep a promise they made before the Africa Cup of Nations began to honor the dead from the 1993 air crash. Zambia will play the African Cup of Nations final on February 12 against Ivory Coast in Libreville.  AFP PHOTO / STR (Photo by - / AFP)
Barang dari pesawat nahas timnas Zambia. (AFP PHOTO / STR)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hari ini, 27 tahun lalu, Zambia kehilangan skuat timnas terbaik sepanjang sejarah negara itu setelah pesawat yang membawa tim Chipolopolo mengalami kecelakaan di Lautan Atlantik.

Pesawat DHC-5 Buffalo yang membawa 18 pemain timnas Zambia mengalami kecelakaan dua menit take off usai mengisi bahan bakar di Libreville, Gabon, pada 27 April 1993. Total 30 orang di dalam pesawat, termasuk 18 pemain serta dua pelatih timnas Zambia, meninggal dalam kecelakaan tersebut.

Dikutip dari Independent, ini adalah tragedi terbesar dalam sejarah sepak bola Zambia. Pasalnya, skuat yang meninggal dalam kecelakaan pesawat tersebut dianggap generasi emas timnas Zambia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lima tahun sebelum kecelakaan, Efford Chabala dan kawan-kawan secara mengejutkan mengalahkan Italia 4-0 di Olimpiade 1988 Seoul. Sejumlah pemain Zambia kemudian dilirik klub Eropa, seperti Charles Musonda yang bergabung dengan Anderlecht dan Kalusha Bwalya ke PSV Eindhoven.

Sejarah Hari Ini: 27 Tahun Tragedi Pesawat Timnas Zambia
Pesawat nahas yang membawa timnas Zambia itu dijadwalkan berhenti tiga kali untuk mengisi bahan bakar di Brazzaville (Kongo), Libreville (Gabon), dan Abidjan (Pantai Gading) sebelum tiba di Dakar, Senegal. Timnas Zambia dijadwalkan menghadapi Senegal pada Kualifikasi Piala Dunia 1994 zona Afrika.

Timnas Zambia menggunakan pesawat DHC-5 Buffalo milik angkatan udara Zambia (ZAF) karena Asosiasi Sepak Bola Zambia (FAZ) tidak memiliki dana untuk membeli tiket pesawat. Sebelum melawan Senegal, skuat timnas Zambia sudah menggunakan pesawat yang sama untuk menjalani laga tandang.

"Anak-anak selalu bicara, pesawat ini akan membunuh kami suatu hari nanti," ujar Kalusha yang selamat dari kecelakaan nahas itu karena berangkat dari Belanda.

[Gambas:Video CNN]
Tiga pemberhentian sebelum tiba di Senegal menunjukkan betapa kurang layak pesawat DHC-5 Buffalo yang ditumpangi skuat Zambia. Bahkan ketika sampai di Brazzaville, masalah mesin sudah diketahui. Namun, penerbangan tetap dilanjutkan ke Libreville.

Dua menit setelah meninggalkan Libreville, pesawat mengalami kecelakaan dan menewaskan 25 penumpang dan lima kru. Enam pemain anggota Olimpiade 1988, termasuk kiper Efford Chabala, meninggal. Selain itu ada pemain muda terbaik Zambia 1992 Moses Chikwalakwala yang saat itu masih 19 tahun.

Penyebab kecelakaan pesawat sempat menjadi misteri karena tidak ada kotak hitam di pesawat militer. Sempat muncul kabar militer Gabon menembak jatuh pesawat karena mengira ada invasi. Namun, pada 2003 laporan resmi menyebut pesawat mengalami kecelakaan karena kerusakan mesin bagian kiri. (har/jal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER