Jakarta, CNN Indonesia -- Duel
UFC 249 yang semula mempertemukan
Khabib Nurmagomedov dan
Tony Ferguson mendapat atensi besar dari pecinta
mixed martial arts.
Dijadwalkan berlangsung 18 April 2020, UFC 249 harus mengubah duel puncak lantaran terkena imbas pandemi virus corona. Khabib tak bisa ke luar Rusia dan sang pemilik gelar juara kelas ringan itu kembali batal menghadapi Ferguson.
Bukan sekali dua kali rencana duel Khabib vs Ferguson gagal, tetapi lima kali sejak 2015. Sebelum batal karena pandemi COVID-19, empat rencana sebelumnya urung terlaksana karena kondisi kesehatan Khabib dan Ferguson.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saking seringnya batal terlaksana, pertarungan kedua atlet MMA kenamaan tersebut disebut pertarungan terkutuk oleh pengamat UFC Joe Rogan.
Khabib dan Ferguson disebut bakal menjadi puncak dari pertunjukan olahraga bela diri campuran karena memiliki daya tarik yang amat besar.
 Tony Ferguson menjadi salah satu petarung yang sudah berpengalman di ajang UFC. (Ethan Miller/Getty Images/AFP) |
Selain karena faktor Khabib sebagai juara dunia dan tidak terkalahkan, Ferguson juga memiliki kemampuan tak kalah hebat.
Petarung berusia 36 tahun bernama lengkap Anthony Armand Ferguson Padilla sudah menjalani karier profesional sebagai petarung MMA pada 2008.
Sebelum bergabung dengan UFC, pria yang memiliki darah Meksiko itu bertarung di berbagai ajang MMA. Setelah beberapa kali melamar, Ferguson kemudian mendapat panggilan bertarung di ajang Ultimate Fighter milik UFC.
Kemenangan di event
reality show pada 2011 itu membuatnya disodori kontrak UFC. Selepas itu, Ferguson tampil meyakinkan dengan dua hasil kemenangan.
[Gambas:Video CNN]Petarung berjuluk El Cucuy itu kemudian merasakan kekalahan pertama di ajang UFC ketika bertemu Michael Johnson pada Mei 2012. Dalam karier MMA, itu adalah kekalahan ketiga Ferguson.
Setelah kekalahan angka tersebut, Ferguson selalu tampil sebagai pemenang dalam 12 pertarungan beruntun. Kini pemilik rekor 25 menang dan tiga kalah di ajang MMA itu menjadi penantang nomor satu juara kelas ringan.
Sebanyak 12 kemenangan KO, dan delapan kali mengunci lawan adalah bukti kepiawaian Ferguson mengaplikasikan kemahiran bertinju,
muay thai dan
jiu jitsu.
Stand fighting yang diperagakan Ferguson sama baiknya dengan
ground fighting sehingga membuat lawan bingung menghadapi petarung veteran ini. Selain itu Ferguson juga didukung kreativitas dan daya tahan untuk menjadi petarung top di UFC.
Tak heran jika Ferguson masuk dalam salah satu dari 100 petarung terbaik UFC sepanjang masa.
Justin Gaethje yang akan dihadapi pada UFC 249 memiliki catatan kemenangan KO yang cukup mentereng, namun petarung Amerika Serikat itu juga pernah kalah KO dalam dua dari tiga pertarungan awal ketika baru bergabung dengan UFC pada 2017.
Kemenangan atas Gaethje akan membawa Ferguson kembali mendekati Khabib dan menantang kutukan yang sudah berlangsung selama lima tahun.
(nva)