Kapten Manchester United Harry Maguire mengaku dalam situasi ketakutan saat ia terlibat dalam keributan di Yunani.
Maguire dalam kondisi tertekan dan menceritakan momen ketika ia ditahan polisi. Maguire tidak menduga mereka sebagai petugas kepolisian karena perlakuan yang mereka tunjukkan.
"Dugaan saya, kami bakal diculik. Kami berlutut, diminta mengangkat tangan. Mereka lalu memukuli kami. Mereka memukul kaki saya dan berkata karier saya sudah berakhir. 'Tak ada lagi sepak bola, kamu tidak akan bermain lagi'," ucap Maguire dalam wawancara dengan media Inggris, dikutip dari Leicestershire Live.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam momen itu saya tak berpikir bahwa mereka polisi. Saya tak bisa menduga siapa mereka. Jadi saya coba untuk kabur. Saya sungguh panik. Takut. Saya benar-benar takut," kata Maguire melanjutkan.
Maguire lalu membantah pemukulan yang dituduhkan telah dilakukan olehnya.
![]() |
"Satu tangan saya diborgol lalu saya menggerakkan tangan. Inilah asal tuduhan itu datang. Mereka berkata saya menolak penahanan dan sejatinya tidak ada pukulan yang saya layangkan. Saya tak percaya mereka polisi," ucap mantan pemain Leicester City ini.
Maguire juga menolak tuduhan bahwa ia coba menyuap polisi.
"Kalian tahu saya? Saya tahu bahwa mereka mengenali saya. Sebelum mereka menghajar saya, mereka berkata karier saya bakal berakhir, jadi mereka tahu siapa saya."
"Saat saya melihat pernyataan [keterangan kepolisian], hal itu sungguh konyol. Tidak ada upaya penyogokan. Kami duduk di penjara dan kami menangis. Kami tak percaya kami bisa berada di sana."
Anggota Timnas Inggris ini juga merasa tidak perlu meminta maaf.
"Saya tidak merasa berutang permintaan maaf kepada siapapun. Permintaan maaf dilakukan ketika seseorang berbuat salah."
Harry Maguire sudah divonis bersalah dan dijatuhi hukuman percobaan 21 bulan 10 hari penjara. Maguire menyatakan banding atas vonis tersebut.
(ptr/ptr/jal)