Hari ini, 20 tahun lalu, seorang anak kecil bernama Lionel Messi tiba di FC Barcelona dari Argentina. Dia terbang dari Rosario, kota kelahirannya, ke ibu kota Catalan ditemani ayahnya, Jorge Messi.
Dia datang ke Blaugrana bermodalkan kontrak yang diteken di atas kertas tisu. Dari situ mimpi remaja bernama lengkap Lionel Andres Messi itu dimulai.
Barcelona memasukkan Messi muda ke tim anak-anak. Dia digembleng lagi meski Barca sudah tahu talenta si bocah saat masih membela Rosario Central di tim junior.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Marca, Barca membentuk Messi kecil di tim junior hingga akhirnya dia menjadi raja dunia, salah satu yang terhebat sepanjang sejarah sepakbola.
Kisah Messi memupuk mimpi bersama Barcelona dimulai ketika pada 2004 dia dipercaya Frank Rijkaard melakukan debut di tim utama. Usianya 17 tahun, 3 bulan dan 22 hari.
Gol pertamanya di tim utama Barcelona terjadi pada 1 Mei 2005 saat melawan Albacate di ajang Liga Spanyol. Dia mendapat umpan matang dari Ronaldinho, mentor sekaligus sahabatnya, lalu melop bola melewati kepala kiper.
Messi makin menggila kala dilatih Josep 'Pep' Guardiola pada 2008. Messi yang biasa bermain di sayap kanan, disulap Pep menjadi 'false nine'.
Pada 2008 pula, Barca merengkuh trebel pertama bagi klub di Spanyol. Bahkan di akhir tahun kalender, Barca juga memenangkan tiga gelar lagi untuk melengkapi sixtuple. Tak ada klub di dunia yang mampu memenangkan seluruh gelar dalam satu tahun kalender.
Pencapaian sukses Barca itu tak lepas dari Guardiola yang selalu mempercayakan Messi sebagai sumber utama gol tim.
![]() |
Setelah kepergian Guardiola ke Bayern Munchen, Messi tetap jadi andalan Barca siapapun pelatihnya. Tito Villanova, Gerardo Martino, hingga Luis Enrique. Bahkan di era Enrique pada 2015, Messi memiliki tandem mematikan di dunia bersama Luis Suarez dan Neymar Junior.
Di tahun itu pula, Barca kembali meraih treble keduanya, sesuatu yang belum pernah dicapai rival abadi mereka Real Madrid meski telah mengoleksi 13 juara Liga Champions.
Sepeninggal Enrique, Barcelona berganti pelatih dua kali, yakni Ernesto Valverde dan Quique Setien. Tapi Messi tetap saja jadi andalan. Bahkan di bawah asuhan kedua pelatih, Messi tak cuma jadi sumber gol namun juga otak permainan.
Kini Barca menunjuk Ronald Koeman sebagai pelatih baru. Pria Belanda itu diharapkan bisa membangun kembali skuat juara Barca.
Meski pascakekalahan telak 2-8 dari Bayern Munchen berujung pada niat Messi meninggalkan Barcelona, namun La Pulga tampaknya tetap bakal menjadi andalan Koeman.
Usianya kini tak muda lagi, 33 tahun. Tapi magis Messi dinilai masih belum habis. Banyak yang percaya Messi masih bisa memenangkan Ballon d'Or untuk ke tujuh kalinya di sisa masa keemasannya bersama Barcelona.
(osc/osc)