Sejarah Hari Ini: Mimpi Messi Rajai Dunia Dimulai

CNN Indonesia
Kamis, 17 Sep 2020 18:21 WIB
Lionel Messi memulai petualangannya di Eropa untuk kemudian menjadi raja dunia bersama Barcelona pada 17 September 20 tahun silam.
Hari ini,17 September, Lionel Messi pertama kalinya datang ke Barcelona 20 tahun lalu. ( AFP PHOTO / LLUIS GENE),
Jakarta, CNN Indonesia --

Hari ini, 20 tahun lalu, seorang anak kecil bernama Lionel Messi tiba di FC Barcelona dari Argentina. Dia terbang dari Rosario, kota kelahirannya, ke ibu kota Catalan ditemani ayahnya, Jorge Messi.

Dia datang ke Blaugrana bermodalkan kontrak yang diteken di atas kertas tisu. Dari situ mimpi remaja bernama lengkap Lionel Andres Messi itu dimulai.

Barcelona memasukkan Messi muda ke tim anak-anak. Dia digembleng lagi meski Barca sudah tahu talenta si bocah saat masih membela Rosario Central di tim junior.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Marca, Barca membentuk Messi kecil di tim junior hingga akhirnya dia menjadi raja dunia, salah satu yang terhebat sepanjang sejarah sepakbola.

Kisah Messi memupuk mimpi bersama Barcelona dimulai ketika pada 2004 dia dipercaya Frank Rijkaard melakukan debut di tim utama. Usianya 17 tahun, 3 bulan dan 22 hari.

Gol pertamanya di tim utama Barcelona terjadi pada 1 Mei 2005 saat melawan Albacate di ajang Liga Spanyol. Dia mendapat umpan matang dari Ronaldinho, mentor sekaligus sahabatnya, lalu melop bola melewati kepala kiper.

Banner Live Streaming MotoGP 2020

Messi makin menggila kala dilatih Josep 'Pep' Guardiola pada 2008. Messi yang biasa bermain di sayap kanan, disulap Pep menjadi 'false nine'.

Pada 2008 pula, Barca merengkuh trebel pertama bagi klub di Spanyol. Bahkan di akhir tahun kalender, Barca juga memenangkan tiga gelar lagi untuk melengkapi sixtuple. Tak ada klub di dunia yang mampu memenangkan seluruh gelar dalam satu tahun kalender.

Pencapaian sukses Barca itu tak lepas dari Guardiola yang selalu mempercayakan Messi sebagai sumber utama gol tim.

Barcelona's coach Pep Guardiola talks with Barcelona's Argentinian forward Lionel Messi during their Spanish League football match between Barcelona and Jerez on April 24, 2010 at Camp Nou stadium in Barcelona. AFP PHOTO/LLUIS GENE. (Photo by LLUIS GENE / AFP)Messi bersama Pep Guardiola menjadi pemain yang mematikan dengan banyak gol yang dihasilkan. (AFP/LLUIS GENE).

Setelah kepergian Guardiola ke Bayern Munchen, Messi tetap jadi andalan Barca siapapun pelatihnya. Tito Villanova, Gerardo Martino, hingga Luis Enrique. Bahkan di era Enrique pada 2015, Messi memiliki tandem mematikan di dunia bersama Luis Suarez dan Neymar Junior.

Di tahun itu pula, Barca kembali meraih treble keduanya, sesuatu yang belum pernah dicapai rival abadi mereka Real Madrid meski telah mengoleksi 13 juara Liga Champions.

Sepeninggal Enrique, Barcelona berganti pelatih dua kali, yakni Ernesto Valverde dan Quique Setien. Tapi Messi tetap saja jadi andalan. Bahkan di bawah asuhan kedua pelatih, Messi tak cuma jadi sumber gol namun juga otak permainan.

Kini Barca menunjuk Ronald Koeman sebagai pelatih baru. Pria Belanda itu diharapkan bisa membangun kembali skuat juara Barca.

Meski pascakekalahan telak 2-8 dari Bayern Munchen berujung pada niat Messi meninggalkan Barcelona, namun La Pulga tampaknya tetap bakal menjadi andalan Koeman.

Usianya kini tak muda lagi, 33 tahun. Tapi magis Messi dinilai masih belum habis. Banyak yang percaya Messi masih bisa memenangkan Ballon d'Or untuk ke tujuh kalinya di sisa masa keemasannya bersama Barcelona.

(osc/osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER