Sejak resmi melatih Barcelona, Ronald Koeman secara langsung menyatakan bahwa Luis Suarez tak masuk ke dalam rencana permainannya. Dia menyebut Suarez akan lebih baik mencari klub lain atau akan banyak duduk di bangku cadangan, bahkan tribune.
Suarez pun menerima pinangan Atletico Madrid. Dia pergi ke Rojiblancos dengan catatan 198 gol dari 283 penampilan bersama Barcelona. Torehan itu menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak ketiga sepanjang sejarah Blaugrana.
Meski sudah menua, namun insting striker Suarez tetap tinggi. Itu terbukti di musim lalu ketika dia sempat absen lama namun masih bisa menciptakan 21 gol untuk Barcelona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Capaian luar biasa Suarez itu tak membuat Koeman mengubah ide dan rencananya melatih Lionel Messi cs. Suarez, meski striker hebat di dunia, tetap harus keluar dari Camp Nou.
Lihat juga:4 Klausul Kontrak Pemain Bola Paling Gila |
Ada sejumlah alasan kenapa Koeman mendepak Suarez. Salah satunya usia dan rentan cedera.
Pada Januari 2019 lalu, Koeman pernah menyatakan Suarez adalah salah satu titik lemah Barcelona yang perlu dilakukan regenerasi. Artinya, Barcelona perlu mencari striker baru yang lebih muda di posisi tersebut.
Alasan lainnya fleksibilitas pemain.Koeman sejatinya penganut sistem 4-3-3 sejak menjadi pelatih. Kadang-kadang dia mengubahnya menjadi 4-2-3-1 sesuai kebutuhan.
Formasi itu yang pernah diterapkan pria Belanda di sejumlah tim yang ia latih. Termasuk Everton maupun ketika menangani Timnas Belanda.
Dengan kedua formasi itu, Koeman selalu menempatkan satu striker tengah di temani dua sayap di kanan kiri. Koeman lebih suka striker yang bisa bermain di banyak posisi, dalam artian tak terpaku pada satu area penyerangan saja.
![]() |
Striker tersebut harus bisa bergerak di seluruh area depan. Selain tugas utamanya mencetak gol, striker tersebut juga harus bisa memberi umpan matang, atau menyisir dari sisi sayap.
Contoh konkretnya adalah Depay di Timnas Belanda. Koeman lebih suka memplotnya sebagai striker tengah alih-alih sayap kiri yang menjadi posisi favorit striker Lyon tersebut.
Depay pun cukup ciamik di Timnas Belanda. Sejauh ini dia telah mencetak 19 gol dari 53 penampilan bersama De Oranye.
Atas dasar itu, Koeman ngebet untuk mendatangkan Depay dari Lyon ketika menangani Barcelona. Dia tahu Depay bisa diplot di posisi mana saja di area penyerangan, sesuai kebutuhan taktik dan kekuatan lawan di setiap pertandingan.
Eks Manchester United itu memang fleksibel di area penyerangan. Dia bisa di pasang di sayap kanan, second striker, atau bahkan gelandang serang. Karenanya Koeman suka dengan tipikal pemain seperti Depay.
Sementara Suarez, benar-benar tipe striker penyelesai akhir. Sejatinya dia bisa bermain di kanan atau kiri area penyerangan, akan tetapi tak cukup baik.
Namun jika ditempatkan di posisi favoritnya, striker nomor 9, dia tak ada duanya. Suarez tipe pemain yang selalu menggunakan beragam cara dan memanfaatkan sedikit peluang untuk mencetak gol.
Sementara di Barcelona, ada Antoine Griezmann dan Lionel Messi yang merupakan tipikal pemain serba bisa di lini serang. Kedua pemain bisa bermain di banyak posisi.
Griezmann dan Messi bisa menjadi 'false nine' serta bermain di sayap kiri atau pun kanan. Mereka juga bisa bermain sebagai penyerang lubang.
![]() |
Selama di Atletico, Griezmann kerap diplot sebagai penyerang lubang oleh Diego Simeone. Pun demikian di Timnas Prancis.
Bersama Rojiblancos, Griezmann mencatatkan 133 gol dan 50 assist dari 257 pertandingan yang ia mainkan.
Sementara Lionel Messi, lebih mentereng lagi. Meski selama ini dia tak pernah membela klub lain selain Barcelona, namun kualitas tak perlu diragukan lagi. Di Timnas Prancis, dari 80 laga yang telah dijalankan, Griezmann mencetak 31 gol.
Messi sangat mematikan sebagai 'false nine' meski posisi alaminya adalah winger kanan. Total dia telah mencetak 634 gol dari 731 laga bersama Azulgrana. Dengan torehan itu, dia merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Barcelona.
La Pulga juga mahir bermain di posisi lain seperti penyerang lubang maupun playmaker. Tercatat dia sudah membukukan 268 assist kepada rekan-rekannya selama di Barcelona.
Atas dasar itu, Koeman menekankan tak memerlukan Suarez karena melihat kurang fleksibel. Ditambah umur yang sudah 33 tahun tak bisa dibohongi membuat kebugaran El Pistolero tak lagi sama dan justru rentan cedera.
(ptr)