rpoolSebagai juara bertahan, Liverpool menghadapi jadwal berat di awal musim Liga Inggris. Namun Liverpool mulus melewatinya dengan hasil sempurna.
Duel beruntun menghadapi Leeds United yang punya gairah besar, Chelsea yang belanja banyak pemain bintang, dan Arsenal yang punya dua trofi dalam beberapa bulan terakhir tentu tidak mudah bagi Liverpool.
Lihat juga:VIDEO: Highlights MotoGP Catalunya 2020 |
Sebagai juara bertahan, ujian Liverpool langsung datang di awal kompetisi. Ujian untuk keputusan Liverpool yang memilih tak belanja banyak pemain tambahan di musim kompetisi ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun keputusan tidak mengubah skuat justru membuat Liverpool sudah bisa bergerak dengan luwes dan seperti yang mereka harapkan karena tak perlu lagi ada proses adaptasi berlebihan.
Secara objektif, permainan Liverpool belum sampai pada level terbaik yang pernah mereka tunjukkan musim lalu. Namun di akhir pertandingan, Liverpool bisa tetap tersenyum puas karena meraih tiga poin di tangan.
![]() |
Liverpool selalu menemukan cara untuk meraih kemenangan dalam sebuah pertandingan. Di laga lawan Leeds, Liverpool bisa menang 4-3 ketika lini belakang beberapa kali melakukan kesalahan.
Di duel lawan Chelsea, Liverpool bisa agresif di babak kedua untuk menang 2-0 setelah di babak pertama mereka nyaris tanpa ancaman.
Pada laga lawan Arsenal, Liverpool kembali bisa bangkit setelah tertinggal lebih dulu lantaran kesalahan Andy Robertson yang berujung gol Alexander Lacazette.
Terlepas dari banyak kekurangan yang terlibat, Liverpool tiba di akhir pekan ketiga dengan nilai sempurna, sembilan poin. Mereka masih di jalur yang tepat untuk mempertahankan trofi juara.
Jadwal neraka yang mereka hadapi di awal musim bisa mereka lewati tanpa luka. Liverpool masih meraih poin sempurna hingga akhir pekan ketiga.
![]() |
Kelemahan Lini Belakang
Melihat penampilan Liverpool di tiga laga awal Liga Inggris, jelas terlihat bahwa lini belakang jadi sektor yang patut dibenahi dalam beberapa waktu ke depan.
Koordinasi lini belakang Liverpool belum sehebat musim lalu. Virgil van Dijk yang jadi sosok pemimpin di lini belakang belum mampu menggalang pertahanan yang rapat.
Dalam proses tiga kali dibobol Leeds, lini belakang Liverpool tampak kocar-kacir menghadapi serangan Leeds yang mengandalkan kecepatan.
Pertahanan Liverpool juga sedang mudah dibelah oleh umpan-umpan terobosan dari lawan. Perlu perbaikan organisasi pertahanan dari Jurgen Klopp agar situasi itu tak sering berulang.
![]() |
Pada situasi pelik itu, Liverpool patut bersyukur punya Alisson Becker. Alisson tampil ciamik di dua laga terakhir.
Di laga lawan Chelsea ia membendung tembakan penalti Timo Werner sedangkan di duel lawan Arsenal, Alisson mampu memenangkan duel satu lawan satu menghadapi Lacazette dalam dua kesempatan.
Setelah menghadapi Arsenal di Piala Liga pada 1 Oktober, The Reds bakal berduel lawan Aston Villa, Everton, Sheffield United, dan West Ham United di sepanjang Oktober.
Aston Villa dan Everton patut jadi tim yang diwaspadai di awal musim ini. Kedua tim seperti halnya Liverpool, belum terkalahkan di awal musim. Aston Villa bahkan jadi satu-satunya tim yang belum kebobolan musim ini.
Kemenangan di tiga laga awal Liga Inggris musim ini sukses mengangkat beban Liverpool sebagai juara bertahan sekaligus menjadi modal tambahan untuk kepercayaan diri mereka.
Liverpool makin menunjukkan peningkatan level dibanding tahun-tahun sebelumnya. Mereka kini makin mudah menemukan cara untuk menang meskipun membuat kesalahan fatal dalam sebuah pertandingan.
Lihat juga:5 Fakta Kemenangan Liverpool Atas Arsenal |
Karena tim yang bisa dominan di liga bukanlah tim yang selalu main bagus untuk menang melainkan tim yang tetap bisa menang ketika mereka sedang mengalami hari yang buruk dan banyak membuat kesalahan.
Liverpool menunjukkan hal tersebut di awal musim ini.
(nva)