Meski sudah meninggalkan Manchester United sejak 2000 atau 20 tahun lalu, Massimo Taibi masih sedih dengan julukan 'Kiper Terburuk dalam Sejarah Premier League'.
Taibi hanya empat kali memperkuat MU setelah direkrut dari Venezia pada 1999. Salah satu pertandingan yang tidak bisa dilupakan Taibi hingga saat ini adalah hasil imbang melawan Southampton 3-3 di Old Trafford pada September 1999.
Lihat juga:Koeman Cemaskan Nasib Usai Pernyataan Messi |
Kiper asal Italia itu tidak mampu menahan tendangan lemah Matthew Le Tissier dari luar kotak penalti. Bola melewati kedua kaki Taibi dan masuk ke gawang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media Inggris menghujat Taibi atas kesalahan tersebut. Mantan kiper AC Milan itu pun mendapat julukan 'Kiper Terburuk dalam Sejarah Premier League'.
Setelah 20 tahun berlalu, Taibi masih tidak bisa melupakan julukan tersebut. Dalam wawancara dengan American Gambler, Taibi mengaku masih sering mendapat ejekan hingga saat ini.
"Saya sudah tua dan percaya saya, selalu menyakitkan setiap tahun orang-orang mengungkap julukan itu ' Kiper terburuk dalam sejarah Premier League'. Saya sudah mendengar semua ejekan dan itu menyakitkan. Bukan karena saya merasa pemain besar, tapi karena Anda tidak bisa menilai pemain hanya dari empat pertandingan," ucap Taibi.
"Saya main empat laga. Dua di antaranya saya bermain bagus dan dipilih sebagai man of the match. Anda menghancurkan kiper hanya dalam empat pertandingan? Itu gila. Mungkin setelah enam, tujuh bulan, itu tidak apa-apa. Anda diejek setelah 25 laga, saya bisa mengerti. Tapi ini empat laga, dan itu sangat menyakitkan," ujar Taibi.
Total empat laga dijalani Taibi bersama MU. Selain Laga melawan Southampton, Taibi juga kalah 0-5 saat melawan Chelsea. Salah satu pertandingan terbaik Taibi adalah saat MU mengalahkan Liverpool 3-2.
Taibi mengatakan meninggalkan MU ke Reggina pada Januari 2000 adalah keputusannya. Taibi mengklaim Sir Alex Ferguson memintanya bertahan di Stadion Old Trafford.
Lihat juga:Live Streaming Drawing Liga Champions |
"Sir Alex sosok luar biasa. Dia membantu saya sampai terakhir, dia meminta saya mengubah pikiran mengenai pergi dari MU. Sayang saya terlalu impulsif," ucap Taibi.
"Sir Alex tidak mempermasalahkan [gol Le Tissier]. Dia tahu hal seperti itu bisa terjadi. Dia merangkul saya dan meminta saya untuk tidak mempermasalahkannya," ujar Taibi.
(jun)