Pembalap Petronas Yamaha Fabio Quartararo merasa aneh menjadi pemuncak klasemen sementara MotoGP 2020 jelang MotoGP Prancis di Sirkuit Bugatti, Minggu (11/10).
Quartararo menjadi pemuncak klasemen selama beberapa seri usai menang di MotoGP Spanyol dan Andalusia. Posisinya sempat tergeser oleh Andrea Doviziso pada beberapa balapan belakangan.
Tetapi, setelah menang di MotoGP Catalunya, September lalu, Quartararo kembali ke puncak klasemen. Meski demikian, pembalap asal Prancis itu heran dengan pencapaiannya tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu [di puncak klasemen] membuat saya aneh. Karena, bahkan di Moto3 atau Moto2 saya tidak pernah menjadi pemimpin kejuaraan," ujar Quartararo dikutip dari Paddock-gp.
"Menjadi pemuncak klasemen MotoGP selalu menjadi nilai tambah," ucap Quartararo menambahkan.
Meski demikian, pembalap 21 tahun tersebut tidak merasa memiliki tekanan yang besar dengan menempati puncak klasemen sementara MotoGP 2020.
"Kami memiliki dorongan ekstra, tetapi saya tidak melihatnya sebagai tekanan, karena untuk saat ini kami berada di depan dengan 8 poin di atas Joan Mir," ucap Quartararo.
Pembalap kelahiran Nice itu juga akan menjadikan MotoGP Prancis sebagai motivasi lebih. Quartararo mengaku tidak sabar membalap di negara asalnya.
"Saya merasa baik, bahkan secara mental. Jadi, seperti yang saya katakan, saya tidak sabar melakukan lap pertama di Sirkuit Le Mans dan melihat potensi yang kami miliki pada akhir pekan ini," tutur Quartararo.
Lihat juga:Ketika Koeman Berjudi dengan Messi |
MotoGP Prancis yang berlangsung Minggu (11/10) dan bisa disaksikan lewat siaran langsung di Trans 7 dan live streaming di CNNIndonesia.com.
(sry/jun)