ANALISIS

Timnas Indonesia U-19 Lupa Cara Menang

Nova Arifianto | CNN Indonesia
Kamis, 15 Okt 2020 06:18 WIB
Timnas Indonesia U-19 harus puas bermain imbang tanpa gol dengan Makedonia Utara, Rabu (14/10), dan gagal melanjutkan tren kemenangan.
Timnas Indonesia U-19 gagal meraih kemenangan kedua melawan Makedonia. (Dok. PSSI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Timnas Indonesia U-19 harus puas bermain imbang tanpa gol dengan Makedonia Utara, Rabu (14/10), dan gagal melanjutkan tren kemenangan.

Anak asuh Shin Tae Yong meraih hasil imbang untuk kali pertama setelah tiga kemenangan beruntun.

Diawali kekalahan dari Bulgaria dan Kroasia, yang dilanjutkan beragam hasil akhir ketika bertemu Arab Saudi, Qatar, dan Bosnia Herzegovina, skuad Garuda kemudian mulai akrab dengan kemenangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berawal dari kemenangan melawan Dinamo Zagreb, Timnas Indonesia U-19 kemudian mengalahkan NK Dugopolje. David Maulana dan kawan-kawan pun menaklukkan Makedonia Utara.

Skor akhir 4-1 merupakan kemenangan pertama Timnas Indonesia U-19 atas timnas asal Eropa. Sebelumnya, tim Merah Putih selalu menelan kekalahan jika bertemu tim dari Benua Biru dalam rangkaian uji coba di Kroasia.

Kemenangan dalam laga pertama tersebut menelurkan harapan yang mengiringi langkah Timnas Indonesia U-19 dalam laga kedua bertemu Makedonia.

Gelandang Timnas Indonesia U-19 Jack Brown berupaya melewati pemain Makedonia Utara di Kroasia, Minggu (11/10),Timnas Indonesia U-19 dua kali menghadapi Makedonia U-19 dalam laga uji coba di Kroasia. (Dok. PSSI)

Bermain dengan susunan pemain inti yang berbeda dari pertemuan pertama, Timnas Indonesia U-19 mencoba menekan pertahanan Makedonia sejak menit awal. Witan Sulaeman masih menjadi motor serangan yang membuat lawan waspada.

Makedonia sepertinya mengambil banyak pelajaran setelah dipermak habis Timnas Indonesia U-19 pada pertemuan pertama.

Terlepas dari keberadaan pemain-pemain pelapis di Timnas Indonesia, Makedonia tampil lebih berani dan tidak membiarkan Witan cs berkreasi dengan bola di daerah permainan mereka.

Makedonia bermain mengandalkan sisi kiri. Daerah Bayu M Fiqri beberapa kali dibongkar. Witan dan Muhammad Kanu Helmiawan bahkan harus turun membantu pertahanan yang dieksploitasi.

Behar Peta, Mario Ilievski, dan Dimitar Todorovski membayangi pertahanan Timnas Indonesia. Bahkan pada pertengahan babak pertama, Makedonia cukup betah berlama-lama di area permainan Timnas Indonesia U-19.

Latihan Timnas Indonesia U-19 Jelang Lawan BulgariaShin Tae Yong butuh waktu untuk memoles Timnas Indonesia U-19. (Dok.PSSI)

Koordinasi pertahanan yang dikawal Elkan Baggott dan Komang Teguh Trisnanda berjalan kurang rapi. Kepanikan sempat terlihat menjalar di lini belakang.

Beckham Putra Nugraha yang menjadi jembatan penghubung area pertahanan dan area penyerangan beberapa kali dikawal pemain lawan sehingga tak bisa mudah merancang serangan.

Penampilan Makedonia kali ini tampak menjadi ujian yang cukup menantang bagi pemain-pemain pelapis yang butuh beberapa saat untuk kembali memainkan ritme dan pola seperti yang diinginkan Shin Tae Yong.

Masuknya David Maulana, Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi, dan Rizky Ridho Ramadhani tak langsung memberi perubahan berarti pada permainan Timnas Indonesia U-19. Bisa diartikan keberadaan pemain pelapis sejak menit awal bukan menjadi faktor utama perbedaan performa dalam laga melawan Makedonia jilid I dan jilid II.

Perubahan baru sedikit terasa pada 10 menit terakhir. Keberadaan Brylian Aldama dan Mochammad Supriadi meningkatkan kecepatan permainan. Tetapi lawan pun juga mendapat tenaga-tenaga segar baru dari bangku cadangan sehingga menguji konsistensi lini belakang termasuk Elkan Baggott.

Banner Live Streaming MotoGP 2020

Pemain Ipswich Town yang pada babak pertama sempat kecolongan, menunjukkan ketenangan untuk meredam serangan lawan pada babak kedua. Termasuk di menit-menit akhir ketika berhadapan dengan pemain lawan yang masih memiliki stamina penuh.

Harapan Shin Tae Yong melihat penyelesaian akhir, lini tengah yang kreatif dan cepat saat membantu bertahan serta penyerangan mungkin tidak terwujud secara konstan selama 90 menit.

Begitu pula target pelatih asal Korea Selatan itu yang ingin para pemain menerapkan organisasi permainan yang rapi dan umpan-umpan yang berkualitas.

Jika seluruh harapan Shin Tae Yong terpenuhi, besar kemungkinan Timnas Indonesia U-19 akan meraih kemenangan kedua melawan Makedonia. Namun, Witan cs menunjukkan masih butuh konsistensi untuk tampil bagus dan selalu haus kemenangan.

Perjalanan masih panjang untuk menyempurnakan Timnas Indonesia U-19 yang sedang dipersiapkan ke Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20.

(jun)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER